Liputan6.com, Jakarta Sisilia gadis asal Kupang, NTT berumur 22 tahun terpilih menjadi ‘CEO’ PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di ajang Girls Take Over. Sebagai gadis muda, Sisilia pun mengutarakan pandangannya terkait sosok pemimpin perempuan.
Sisilia resmi ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Direktur Utama BRI selama sehari melalui program Girls Take Over. Sisilia yang berprofesi sebagai guru dan sempat menjadi Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah lembaga pendidikan swasta di kota Kupang itu pun merasa bangga dapat menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di BRI.
Advertisement
“Saya merasa bangga bisa merasakan suasana kepemimpinan di bank terbesar di Indonesia yaitu BRI. Ini seperti mimpi menggantikan orang nomor satu di BRI. Saya kagum di BRI ada dua direktur perempuan yaitu Bu Viviana sebagai Direktur Keuangan dan Bu Handayani sebagai Direktur Konsumer. Harapannya ke depan akan makin banyak direksi perempuan di pucuk pimpinan BUMN,” kata Sisilia.
Mengutip sebuah penelitian, menurutnya perusahaan yang punya beragam komposisi pimpinan baik dari sisi gender maupun latar belakang lainnya, mampu meningkatkan kinerja keuangan sekitar 20%-50%. Dia pun mengatakan menjadi pemimpin perempuan di negeri ini bukanlah sesuatu yang mustahil.
Sisilia percaya perempuan juga bisa memimpin. Hal ini dia buktikan di usia ke-22 tahun, pihaknya telah menjadi pemimpin. “Aku berprofesi sebagai guru, Plt kepala sekolah dan juga relawan. Aku berusaha memberikan pemahaman sejak dini kepada anak didikku tentang kesetaraan gender, serta konsep keberagaman dan perbedaan yang harus dihargai,” ujarnya menegaskan.
Ia mencontohkan, sebagai pemimpin perempuan di organisasi yang dipimpinnya, Sisilia selalu memberikan kesempatan kepada sesama perempuan untuk berani tampil dan percaya dengan kemampuan diri. Dia pun menyebut, bisa menjadi finalis Girls Take Over 2021 dan berhasil terpilih karena terinspirasi oleh seorang pemimpin perempuan yakni Ibu Tina T Kemala Intan (Direktur SDM dan Hukum PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.). Beliau merupakan sosok yang gencar memberdayakan perempuan untuk menjadi pemimpin yang hebat melalui program-program yang luar biasa bersama Srikandi BUMN,” lanjutnya.
Sisilia berpandangan sosok Tina sebagai role model perempuan di industri yang minim partisipasi kaum hawa. Oleh karena itu dia percaya bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang luar biasa. Dia pun berharap ke depan pemimpin lain dapat mencontoh kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir yang telah mendorong kepemimpinan perempuan dalam dunia kerja. Melalui kebijakannya, Kementerian BUMN menargetkan keterwakilan perempuan di dewan komisaris, dewan direksi, dan satu level di bawah direksi BUMN sebesar 15% pada 2021 dan 25% pada 2023.
“Perempuan memang harus memperjuangkan hak untuk jadi pemimpin. Tapi berjuang tidak harus sendiri kan. Sebab kepemimpinan perempuan bukan untuk melawan laki-laki melainkan menghentikan budaya patriarki,” jelasnya.
Adapun program Girls Take Over merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak di 75 negara setiap tahun. Kampanye tersebut untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girls) yang jatuh pada 11 Oktober.
Tahun ini, temanya adalah kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja. Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Srikandi BUMN sejak 17 Agustus hingga Oktober 2021 untuk memperingati hari Anak Perempuan Internasional tersebut.
(*)