Liputan6.com, London - Operation London Bridge, begitulah julukan sebuah rencana rahasia untuk kematian Ratu Inggris Elizabeth II yang beredar ke publik belum lama ini. Konon di dalamnya mengungkap siapa yang akan pertama kali mengetahui kabar duka dan detail pemakaman.
Mengutip The Sun, Kamis (21/10/2021), rencana rinci terkait kematian Ratu Inggris yang disebutkan bocor ke publik itu disebut mengungkapkan Pangeran Charles akan berbicara kepada rakyat Inggris malam itu sebelum melakukan tur berkabung di negaranya.
Baca Juga
Advertisement
Blueprint atau cetak biru rahasia untuk nama sandi Operation London Bridge juga mencakup pengaturan untuk peningkatan keamanan, kontinjensi COVID-19, dan bahkan akun media sosial Keluarga Kerajaan.
Cetak biru itu disebuutkan dengan cermat mencatat persiapan selama 10 hari dari kematian raja hingga pemakaman kenegaraannya di Westminster Abbey.
Ratu Inggris Elizabeth II yang berusia 95 tahun dalam keadaan sehat, tetapi rencana pihak berwenang tampaknya telah diperbarui untuk mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kronologi Prosesi Setelah Kematian Ratu Inggris
Hari kematian Ratu Inggris akan dikenal sebagai D-Day, menurut Politico yang memperoleh rencana tersebut.
Perdana Menteri akan diberitahu oleh punggawa paling senior Istana Buckingham, lalu kepala pegawai negeri dan menteri-menteri juga akan diberitahu.
Bendera akan diturunkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah dalam waktu 10 menit dan Parlemen akan reses.
Seperti ketika Pangeran Philip meninggal awal tahun ini, situs web Keluarga Kerajaan akan kembali ke halaman berwarna hitam yang mengonfirmasi kematian Ratu Inggris.
Advertisement