BCA Suntik Modal Bank Digital hingga Rp 4 Triliun

BCA mencatat transaksi harian bank digital BCA mencapai 100 ribu transaksi per hari.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Okt 2021, 18:42 WIB
Ilustrasi BCA Digital. (Foto: BCA Digital)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menambah modal ke entitas anak, PT Bank Digital BCA senilai Rp 2,7 triliun. Sehingga, modal usaha Bank Digital BCA kini menjadi Rp 4 triliun.

“Pada September 2021, BCA meningkatkan modal anak perusahaan bank digital BCA sebesar Rp 2,7 triliun, menjadi Rp 4 triliun,” ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja Perseroan, Kamis (21/10/2021).

Jahja menambahkan, dengan modal kerja tersebut, diharapkan Bank Digital BCA senantiasa berinovasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, serta memperluas ekosistem yang dimiliki.

Dalam beberapa kesempatan, Jahja menekankan perlunya membnagun performa yang baik sebelum mengantarkan anak usahanya melantai di Bursa. Sehingga Jahja mengaku cukup senang lantaran Bank Digital BCA terus mencatatkan kinerja yang memuaskan.

"Untuk digital yang secara umum ya kita cukup happy dengan perkembangan bank digital kita. Kita lihat akuisisi rekening cukup besar. Dana yang sudah dikumpulkan kurang lebih terakhir Rp 800 miliar dalam waktu singkat,” kata dia.

Sejalan dengan itu, transaksi harian di Bank Digital BCA saat ini tercatat mencapai 100 ribu transaksi per hari. Jahja menegaskan, selain jumlah nasabah atau akun tercatat, transaksi harian ini juga menjadi fakta penting yang dapat menggambarkan kinerja anak usaha yang lahir Juli 2021 itu.

"Ini yang penting. Bukan hanya number of accounts. Buat apa account banyak tapi tidak ada transaksi. Kita happy sekali dengan performa Bank Digital ini dan produknya yang betul-betul milenial banget dan perkembangan ini menunjukkan fakta,” kata Jahja.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rencana IPO Bank Digital BCA

Ilustrasi aplikasi Blu dari BCA Digital. (Foto: BCA Digital)

Menurut Jahja, untuk melantai di Bursa, perusahaan perlu menghimpun fakta-fakta terkait kinerjanya. Hal itu untuk memberikan keyakinan mengenai kelanjutan perusahaan pada masa mendatang.

“Makanya saya katakan sekali lagi, kalau kita IPO, nanti kita akan mengumpulkan fakta-fakta yang sudah dicapai oleh bank digital kita,” pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya