Liputan6.com, Jakarta Kehadiran petani milenial terus didorong demi menciptakan petani yang maju dan modern. Tidak hanya meningkatkan volume produktivitas, kehadiran petani milenial mampu memacu sektor pertanian, karena keberadaan mereka menjadi harapan bagi petani-petani generasi selanjutnya.
Di Jember, Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) senantiasa digawangi oleh petani milenial Jember untuk mengajak para generasi muda kembali bertani dan melirik pertanian sebagai sektor potensial untuk dikembangkan.
Advertisement
Nyatanya, minat petani milenial tersebut cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan adanya panen perdana komoditas semangka di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Rabu (20/10).
Panen tersebut berhasil meningkatkan produktivitas petani semangka Jember mencapai 117 persen, dengan hasil 35-40 ton per hektare dari sebelumnya maksimal 30 ton per hektare dengan luasan lahan 25 hektare. Panen perdana tersebut dilakukan bersama dengan Direksi dan Dewan Komisaris Pupuk Kaltim, KTNA Jawa Timur dan Pemkab Jember.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, mengungkapkan selain mendorong peran petani milenial, program Makmur PKT senantiasa mendorong peningkatan penggunaan pupuk nonsubsidi untuk mengurangi ketergantungan petani akan pupuk subsidi, dengan target luasan lahan yang jauh lebih besar, serta menjangkau lebih banyak petani Indonesia pada berbagai komoditas. Adapun penggunaan pupuk nonsubsidi Pupuk Kaltim yakni NPK Pelangi, Urea Daun Buah dan pupuk hayati Ecofert, dengan rata-rata berat semangka 9-10 kg per buah.
Dari total target 12.000 lahan di tahun 2021, Pupuk Kaltim telah merealisasikan sekitar 13.000 hektare lebih di seluruh wilayah tanggung jawab Perusahaan, dengan persentase mencapai 115%. Khusus di Jawa Timur, Program Makmur Pupuk Kaltim terealisasi seluas 2.800 ha dan Jember sekira 1.500 ha.
“Program ini sebagai kesinambungan upaya Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia, untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendorong kesejahteraan petani dengan memfasilitasi beragam kemudahan. Hasilnya bisa kita lihat pada panen kali ini. Kami menargetkan 60.000 hektare bisa terealisasi di seluruh wilayah tanggungjawab Pupuk Kaltim pada 2022, sehingga seluruh sektor pertanian masyarakat dan kesejahteraan petani lebih meningkat,” terang Qomaruzzaman.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langkah Awal Pulihkan Ekonomi
Komisaris Utama Pupuk Kaltim Momon Rusmono, mengatakan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani menjadi fokus pengembangan program Makmur, yang ditopang kemudahan akses dan teknologi bagi petani Indonesia.
Program ini menjadi langkah awal untuk pengembangan korporasi pertanian, agar mampu memberi manfaat yang jauh lebih besar bagi petani dalam menopang perekonomian nasional.
Apalagi selama pandemi COVID-19 hanya sektor pertanian yang mampu tumbuh secara positif, dibuktikan dengan jumlah pelaku pertanian yang sebelumnya berkisar 33 juta orang menjadi 35 juta orang. Hal ini menjadi faktor penunjang sektor pertanian untuk terus berkembang, karena didukung peningkatkan sumberdaya yang memiliki potensi menggarap lahan dengan lebih luas.
“Sektor pertanian kini juga bisa menjadi peluang bagi generasi muda untuk terus produktif dan lebih aktif berperan dalam mengembangkan sektor pertanian Indonesia,” papar Momon.
Advertisement