Liputan6.com, Jakarta Pemerintah saat ini sedang menyusun peta jalan (road map) dari pandemi menuju endemi sebagai upaya mengendalikan laju penularan COVID-19 dan mengembalikan aktivitas masyarakat secara normal.
Tahap awal bagi masyarakat adalah melakukan percepatan vaksinasi, mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga kesehatan tubuh dengan gaya hidup sehat, dan selalu menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Baca Juga
Advertisement
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Agus Suprapto menjelaskan, tahap persiapan yang perlu dilakukan dalam menyusun road map dari pandemi menjadi endemi.
“Tahap persiapannya, yaitu preventifnya mesti kuat, misalnya, vaksinasi COVID-19 harus 70 persen. Lalu prokes menjadi kebiasaan dalam perilaku masyarakat," jelas Agus saat dialog bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) baru-baru ini.
"Kemudian program 3M (pakai masker, cuci tangan, jaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment) dapat dijalankan oleh petugas-petugas yang kompeten dan bisa dipercaya. Itulah saya kira, kita sudah memasuki masa persiapan dan transisi."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Protokol Kesehatan Ketat dan Kebijakan Fiskal
Persiapan memasuki masa transisi dan hidup berdampingan dalam situasi COVID-19, lanjut Agus Suprapto, yaitu selalu menjaga protokol kesehatan secara ketat dan menyesuaikan hidup dengan kebiasaan baru.
“Apa yang dikatakan hidup berdampingan dalam situasi pandemi COVID-19, yakni kita harus menyesuaikan dan menyadari situasi hidup bersama COVID-19," lanjutnya dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Caranya, dengan menjaga prokes secara ketat. Kita dapat mengontrol dengan semua ilmu yang kita keluarkan, harapannya semua akan menjadi lebih baik."
Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin melalui stimulus kebijakan fiskal untuk kelompok menengah kebawah berupa berbagai program bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat.
“Stimulus kebijakan fiskal untuk kelompok menengah ke bawah yang menjadi fokus Pemerintah melalui bantuan sosial maupun bantuan lainnya. Tujuannya, mempertahankan mereka untuk tetap bisa hidup," imbuh Agus.
"Kemudian mempertahankan mereka agar tetap bisa menggerakkan ekonomi di bawah itulah yang mempunyai resiliensi yang kuat di masa pandemi. Karena resiliensi di tingkat bawah sangat penting. Kalau tidak ditangani dengan baik maka bisa terjadi kekacauan."
Advertisement
Pembukaan Aktivitas Diikuti Pemulihan Ekonomi
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting menambahkan, penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini akan diikuti oleh pemulihan di berbagai aktivitas masyarakat.
“Dengan adanya pemulihan kesehatan dan pencapaian pandemi, yang mana PPKM-nya sudah di Level 1 dan 2, tentu ini akan diikuti oleh pemulihan ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan pemulihan aktivitas lainnya, tetapi tidak berarti adanya pelonggaran,” jelasnya.
Pembukaan aktivitas masyarakat di berbagai sektor tetap akan dipantau dan dievaluasi oleh Pemerintah. Pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi terus digencarkan.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga, mengawasi, dan berperan aktif mencegah dan mengendalikan virus Corona supaya kasus COVID-19 tidak mengalami kenaikan kembali.
Infografis Ayo Bersiap Transisi dari Pandemi ke Endemi Covid-19
Advertisement