Rektor UGM: Indonesia Berhasil Tangani Covid-19 Meski Tanpa Lockdown

"Saya merasa penanganan di Indonesia untuk Covid-19 ini baik, kebijakan yang diambil itu bukan lockdown walau mobilitas masyarakat terbatasi dan hasilnya berhasil tanpa lockdown itu," ujar Panut.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Okt 2021, 17:16 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pidato saat menjadi inspektur upacara HUT ke-76 TNI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10/2021). (Foto: Istana Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menilai penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia cukup baik, mengingat keberhasilan dalam menurunkan lonjakan kasus pada gelombang kedua Covid-19.

"Saya juga merasakan begitu paniknya gelombang kedua. Saya dari UGM juga mengordinir suplai-suplai oksigen ke tiap rumah sakit di sini, itu krisis sekali," kata Panut saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (22/10/2021).

Meski tak menerapkan sistem lockdown dan memilih pembatasan kegiatan masyarakat, Panut bersyukur melihat hasilnya saat ini. Dia meyakini, hal itu menjadi bukti bahwa Indonesia bisa bangkit dengan caranya sendiri.

"Saya merasa penanganan di Indonesia untuk Covid-19 ini baik, kebijakan yang diambil itu bukan lockdown walau mobilitas masyarakat terbatasi dan hasilnya berhasil tanpa lockdown itu," ujar Panut.


Waspada Gelombang Ketiga

Meski menilai Indonesia berhasil mengatasi gelombang kedua Covid-19, Panut mewanti bahwa ada sejumlah prediksi para ahli akan adanya gelombang ketiga. Kepada pemerintah, Panut meminta kesulitan seperti oksigen dan ruang rawat jangan sampai terulang.

"Kita mulai siapkan oksigen-oksigen baik generator dan konsentrator, kita hitung per harinya butuh berapa berkaca dari gelombang sebelumnya. Kemudian juga ruang rawat, pusat isolasi, tapi saya harap tidak terjadi gelombang ketiga," Panut menandasi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya