Ajari Etika dalam Gunakan Media Sosial, Kemenkominfo Beri Pelatihan pada Anak Muda Papua-Maluku

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan pelatihan bertema 'Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu'.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2023, 19:49 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan pelatihan bertema 'Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu'. | unsplash.com/@benji3pr

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan literasi pada anak muda dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Kali ini, pelatihan mengusung tema 'Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu' yang dilaksanakan pada Sabtu (15/4/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah mereka.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 2.000 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAS Kristen Saparua Maluku Tengah, SMAN 07 Maluku Tengah, SMAN 12 Maluku Tengah, dan SMAN 41 Maluku Tengah.

Salah satu narasumber yang hadir adalah Pegiat Literasi Ilham Faris. Ia memberikan materi pertama mengenai keamanan digital saat menggunakan media sosial.

"Dalam menjaga keamanan di dunia digital, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Diantaranya: keamanan perangkat digital yang kita gunakan, identitas diri kita, waspada penipuan digital, paham akan rekam jejak digital, dan paham bagaimana keamanan digital pada anak-anak," ujar Ilham melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/4/2023).

Pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai etika digital dari Azizah Zuhriyah selaku Finance yang juga aktif sebagai Pegiat Literasi.

"Seiring dengan kemajuan teknologi, kita juga akan berubah dalam bertutur kata dan berkomunikasi. Dalam menggunakan jejaring sosial, banyak orang yang bisa melihat tingkah laku, perilaku, serta tata krama orang tersebut," ucap Azizah.

"Internet hadir bagai pisau bermata dua, yang memiliki dampak positif dan negatif yang datang secara beriringan. Fenomena di mana semua orang bisa bicara semaunya, dan berperilaku sesukanya. Makian dan cacian serta SARA sudah sangat sulit dibendung," jelas dia.

 


Ada Banyak Hal yang Harus Diperhatikan saat Gunakan Media Sosial

Ilustrasi (AFP)

Kegiatan literasi digital juga diisi dengan paparan dari Oddy Waji selaku Digital Entrepreneur yang tentu aktif berkegiatan di media sosial.

"Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, dalam berinternet. Diantaranya: perhatikan kata-kata yang kita gunakan, hindari hal-hal yang berbau SARA, Pornografi, dan Aksi Kekerasan, Periksa Kebenaran informasi, dan jangan menyebarkan informasi pribadi," ucap Oddy.

Kemudian, acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

 


Status Literasi Digital Indonesia

Ilustrasi Menggunakan Media Sosial Credit: freepik.com

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Diteruskan dengan sambutan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Husein Mandati. Ia menyampaikan terima kasih kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Papua dan Sekitarnya.

"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku dan Papua, membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," jelas Husein.

 


Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

ilustrasi media sosial facebook/Photo by Kaboompics .com from Pexels

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya