Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.
Tujuannya untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Advertisement
Kali ini, pelatihan mengusung tema 'Tips and Trick menjaga Privacy secara Digital' yang dilaksanakan pada Senin, 27 Februari 2023 secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 500 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAN 53 Maluku Tengah, SMAN 45 Maluku Tengah, SMAN 28 Maluku Tengah dan SMAN 14 Maluku Tengah.
Sejumlah narasumber yang hadir adalah Pegiat Literasi Descha Muchtar dan Hayuning Sumbadra, serta Fotografer IksanColly. Dalam kesempatan itu, Pegiat Literasi Descha Muchtar memberikan materi pertama mengenai etika digital.
"Keamanan di ranah digital merupakan sebuah proses untuk memastikan penggunaan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman," ujar Descha melalui keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).
Kemudian, Pegiat Literasi Hayuning Sumbadra memberikan paparan mengenai Etika Digital.
"Bertindak di media digital atau sosial media, berdasarkan etika yang ada. Umumnya, ini menyangkut tentang beberapa hal, salah satunya konten negatif," tutur Hayuning.
"Tidak berhenti sampai disitu, salah satu konten negatif yang sangat berpengaruh pada masyarakat adalah hate speech. Atau akrab kita sebut ujaran kebencian, ini adalah ungkapan atau ekspresi yang menganjurkan ajaran untuk mendiskriminasikan korban. Menyakiti seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan membangkitkan permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi kepada orang atau kelompok tersebut," tutup Hayuning.
Pentingnya Jaga Keamanan Sosial Media
Sementara itu, Fotografer IksanColly mengingatkan tentang keseharian kita yang menggunakan sosial media. Dia menegaskan pentingnya menjaga keamanan akun sosial media dari masing-masing orang.
"Dalam keseharian saat kita menggunakan sosial media, tentunya kita perlu menjaga keamanan akun pribadi kita. Hal ini demi memperkecil kemungkinan, tindak kejahatan di ranah digital. Salah satunya dengan menggunakan password yang tidak mudah ditebak oleh orang sekitar atau terdekat," jelas Iksan.
Beragam pembahasan dan cara penyampaian yang sangat menyenangkan, membuat peserta sangat antusias mengikuti pelatihan webinar literasidigital.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.
Advertisement
Status Literasi Digital Indonesia
Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.
Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Menkominfo Bapak Johnny G Plate secara daring. Johnny menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
"Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.
Selanjutnya, Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.
"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.