Harga Emas Pegadaian Naik per 23 Oktober 2021, Paling Murah Rp 487.000

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas Pegadaian pada 23 Oktober 2021.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 23 Okt 2021, 09:30 WIB
Dummy emas batangan terlihat saat pameran di Jakarta, Jumat (23/8/2019). Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 751 ribu per gram, pada perdagangan Jumat (23/8/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) kini menawarkan jasa penjualan dan pembelian beberapa jenis emas. Pada hari ini, sebagian besar harga emas pegadaian tercatat naik.

Harga emas Pegadaian berubah mengikuti gerak pasar setiap harinya. Terdapat 4 jenis emas yang dijual Pegadaian yakni emas Antam, Batik, Retro hingga UBS.

Harga emas Pegadaian bisa dipantau melalui website resminya setiap hari di di www.pegadaian.co.id.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas Pegadaian pada 23 Oktober 2021:

Harga Emas Antam

0,5 gram = -

1 gram = -

2 gram = Rp 1.861.000

3 gram = Rp 2.765.000

5 gram = Rp 4.572.000

10 gram = Rp 9.086.000

25 gram = Rp 22.583.000

50 gram = Rp 44.083.000

100 gram = Rp 90.085.000

250 gram = Rp 224.934.000

500 gram = Rp 449.649.000

1000 gram = Rp 899.255.000

 

Harga Emas Retro

0,5 gram = Rp 488.000

1 gram = Rp 914.000

2 gram = Rp 1.810.000

3 gram = Rp 2.687.000

5 gram = Rp 4.465.000

10 gram = Rp 8.875.000

25 gram = Rp 22.060.000

50 gram = Rp 44.040.000

100 gram = Rp 88.001.000

 

Harga Emas Antam Batik

0,5 gram = Rp 606.000

1,0 gram = Rp 1.118.000

8,0 gram = Rp 8.436.000

 

Harga Emas UBS

0,5 gram = Rp 487.000

1 gram = Rp 912.000

2 gram = Rp 1.810.000

5 gram = Rp 4.469.000

10 gram = Rp 8.892.000

25 gram = Rp 22.186.000

50 gram = Rp 44.278.000

100 gram = Rp 88.522.000

250 gram = Rp 221.238.000

500 gram = Rp 441.954.000

1000 gram = Rp 882.953.000

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Emas Lebih Mahal Seiring Kekhawatiran Inflasi AS

Ilustrasi Harga Emas. Foto: Freepik

Harga emas naik pada akhir perdagangan Jumat di tengah kekhawatiran inflasi. Harga emas naik setelah Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve AS Jerome Powell memprediksi inflasi akan meningkat hingga tahun depan dan bahwa bank sentral AS berada di jalur untuk mulai mengurangi stimulusnya.

Dikutip dari Antara, Sabtu (23/10/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD 14,4 atau 0,81 persen menjadi ditutup pada USD 1.796,30 per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (21/10/2021), emas berjangka tergelincir USD 3 atau 0,17 persen menjadi USD 1,781,90 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka melonjak USD 14,4 atau 0,81 persen menjadi USD 1.784,90 pada Rabu (20/10/2021), setelah menguat USD 4,8 atau 0,27 persen menjadi USD 1.770,50 pada Selasa (19/10/2021), dan jatuh USD 2,6 atau 0,15 persen menjadi USD 1.765,70 pada Senin (18/10/2021).​​​​​​​

Dalam penampilan virtual di hadapan sebuah konferensi yang diadakan pada Jumat (22/10/2021), Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ia memperkirakan pembacaan inflasi AS yang meningkat hingga tahun depan, dan bank sentral AS harus mulai mengurangi pembelian asetnya segera, tetapi belum menaikkan suku bunga.

"Jelas, kemunduran itu terkait dengan komentar dari Ketua Fed sehubungan dengan bagaimana dia memperkirakan inflasi berpotensi tetap meningkat hingga tahun depan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

“Namun, itu adalah pedang bermata dua. Tekanan inflasi yang tersisa di pasar akan menjadi faktor pendukung yang mendasari emas dan perak dalam beberapa minggu dan bulan ke depan."

Powell mengatakan The Fed harus segera mulai mengurangi pembelian asetnya, tetapi seharusnya tidak menaikkan suku bunga karena lapangan kerja masih terlalu rendah.

Indeks dolar memangkas kerugian setelah komentar Powell.

"Inflasi adalah satu hal yang dibicarakan semua orang hari ini," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

"Persepsinya adalah bahwa Federal Reserve berada di belakang kurva, dan pasar logam melihat itu karena The Fed tidak akan berbuat cukup banyak untuk memperlambat inflasi ... di situlah emas akan menemukan nilainya."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya