Liputan6.com, Jakarta- Hary Permana dulu bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Namun, karena situasi pandemi Covid-19, dia akhirnya banting setir menjadi pengusaha di bidang pertanian pada awal 2020. Saat itu, Hary tahu dia harus segera Berani Berubah demi bisa bertahan.
Setelah beralih pekerjaan, dia pun menengok rekan-rekan petaninya yang memiliki kesamaan nasib, di mana mereka sulit menjaga harga stabil dan mendapat kepastian pasar.
Advertisement
Tak lama, muncul ide agar petani bisa mengatasi permasalahan ini. Salah satunya caranya dengan penjualan yang dikelola dan dilakukan secara online.
“Kita memberikan kepastian pembelian dan kepastian market. Jadi kami modali di awal. Marketnya kami sediakan. Jadi petani tahu apa yang harus mereka tanam,” ungkap Hary kepada Tim Berani Berubah.
“Kami bermitra dengan petani-petani untuk melakukan pelatihan, melakukan pembiayaan, melakukan manajemen bersama, sekaligus menenangkan hati petani bahwa market itu, mereka akan menanam produk pertanian yang sesuai market,” lanjut dia.
Berkat bimbingan dan kerjasama Hary dengan para rekan petani sayurnya, kini mereka bisa bernafas lebih lega. Harga dari hasil panen mereka bisa lebih pasti, dan penjualan kepada masyarakat jadi lebih terjamin.
Tak hanya sampai di sana, Hary pun berencana untuk terus mengembangkan metode pelatihan dan penjualan online agar bisa menjangkau unit-unit pertanian lainnya. Harapannya agar petani di Indonesia bisa lebih sejahtera.
”Kita akan melakukan scale up usaha-usaha ini, baik di sisi pertanian, teknologi-teknologi pemrosesan, maupun di hilirnya, di toko-toko outlet tersebut,” ungkap Hary.
“Bahkan saya juga mengajak para generasi muda, yang masih di bangku sekolah gitu untuk terjun ke lapangan mencintai produk-produk pertanian ini,” sambungnya.
Bantu Makmurkan Petani
Salah satu petani yang dibantu Hary adalah Sutardi, seorang petani paprika. Petani asal Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat ini sudah bertani sejak tahun 199. Dia pun merasakan pukulan pandemi terhadap pekerjaannya.
“Ya pendemi ini memukul pertanian kami ya. Karena komoditi kita adalah paprika yang dijual di hotel-hotel, di supermarket, dan mereka hotel-hotel, supermarket, turis juga pada tidak ada ya. Tutup semua. Jadi sangat terpukul lah,” ungkap Sutardi.
Namun, berkat bantuan Hary, Sutardi kini bisa memiliki penjualan yang lebih stabil. “Ya Alhamdulillah ya kita sudah bekerja sama dengan beliau sejak mulai pandemi juga,” ucap Sutardi.
“Dua tahun kurang lebih ya. Menjadi penolong lah. Karena kita bisa menjual ke mereka. Harganya lebih baik lah yah, lebih baik. Karena mereka juga langsung menjual ke konsumen,” dia mengakhiri.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Advertisement