Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan kapal pesiar "tidak ke mana-mana" berkapasitas 1.200 penumpang dari Hong Kong terpaksa dibatalkan hanya beberapa jam sebelum pelayaran pada Kamis, 21 Oktober 2021. Melansir SCMP, Sabtu (23/102/2021), keputusan ini diambil setelah seorang staf dinyatakan positif COVID-19.
Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong menyebut sedang menyelidiki dugaan "kasus positif COVID-19" yang melibatkan seorang kru berusia 40 tahun di Spectrum of the Seas Royal Caribbean. Ia diperiksa pada Selasa, 19 Oktober 2021.
Dikatakan ia tidak memiliki gejala dan viral load-nya sangat rendah pada tes pendahuluan. Menurut perusahaan pelayaran, staf itu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 pada April dan Mei, dan sempat dinyatakan positif virus corona baru di Malaysia, Juli lalu.
Baca Juga
Advertisement
Ia telah menjalani 10 tes sejak tiba di Hong Kong pada Agustus dan semuanya menunjukkan hasil negatif. Setelah meninjau data epidemiologi dan hasil laboratorium, pihaknya mengatakan bahwa mereka yakin hasil tes awal terkait infeksi pasien di luar negeri sebelumnya.
Sekitar 1.000 dari 1.200 penumpang telah naik ke kapal sebelum perjalanan empat malam itu dibatalkan. "Pasien tidak memiliki kontak langsung dengan penumpang," katanya, seraya menambahkan pelayaran dibatalkan demi keselamatan dan penumpang akan diberi kompensasi.
Siapa pun yang naik ke atas kapal pesiar perlu menjalani pengujian wajib. Selain penumpang, awak kapal pesiar juga telah diuji sebelum berlayar. Anggota kru yang dinyatakan positif COVID-19 segera diisolasi, kata operator pelayaran dalam sebuah pernyataan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Kompensasi
Para tamu yang belum naik ke kapal berada di terminal kapal pesiar di Kowloon Bay, kata juru bicara perusahaan. Pihaknya menambahkan bahwa pengaturan kemudian dibuat agar semua 1.200 penumpang bisa pergi dengan aman.
Beberapa rencana kompensasi untuk penumpang akan tersedia, termasuk pengembalian dana penuh. Operator pelayaran mengatakan insiden itu tidak akan memengaruhi pelayaran kapal berikutnya pada Minggu, 24 Oktober 2021, yang mana semua awak akan diuji lagi.
Perusahaan menyebut Spectrum of the Seas sebagai kapal terbaru, terbesar, dan paling inovatif di Asia. Kapal pesiar kelas ultra kuantum ini memiliki 16 dek dengan bobot lebih dari 168 ribu ton dan dapat membawa lebih dari 5.600 tamu.
Advertisement
Jika Kasus Terdeteksi di Kapal Pesiar
Di bawah aturan anti-pandemi untuk "pelayaran tidak ke mana-mana," kapal pesiar hanya dapat membawa setengah kapasitas atau maksimal 2.800 penumpang. Jika kasus COVID-19 terdeteksi di kapal pesiar, semua penumpang harus menjalani pengujian sekembalinya ke kota.
Tapi, perlu atau tidaknya karantina akan tergantung pada saran kesehatan masyarakat pada saat itu. Wabah virus corona baru awal tahun lalu di kapal pesiar Diamond Princess menarik perhatian dunia dan memukul industri pelayaran, dengan lebih dari 700 orang terinfeksi dan delapan meninggal.
Hong Kong mulai mengizinkan perusahaan untuk mengoperasikan "pelayaran tidak ke mana-mana" pada Juli jika mereka memenuhi syarat vaksinasi dan persyaratan kesehatan lain, mengikuti aturan di Singapura, Taiwan, dan Jepang.
Ini merupakan perjalanan menjelajah ke laut lepas, tapi tidak berhenti di tujuan lain karena alasan kesehatan masyarakat. Spectrum of the Seas mulai berlayar dari Hong Kong pada 14 Oktober, setelah dua kali penundaan.
Baca Juga
Infografis Cek Zonasi Destinasi Libur Bebas COVID-19
Advertisement