BP Tangguh Latih Kewirausahaan Warga Bintuni Papua Barat

British Petroleum (BP) Indonesia memberikan manfaat pada masyarakat sekitar proyek LNG Tangguh, Papua Barat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Okt 2021, 21:00 WIB
Fasilitas Kilang LNG Tangguh di Teluk  Bintuni Papua Barat. Saat ini sedang dilakukan konstruksi untuk menambah satu lagi train penghasil LNG sehingga kapasitas produksi bisa meningkat dari 7,6 mtpa menjadi 11,4 mtpa.

Liputan6.com, Jakarta - British Petroleum (BP) Indonesia memberikan manfaat pada masyarakat sekitar proyek LNG Tangguh, Papua Barat. Dengan membekali keterampilan yang dapat memberikan kesejahteraan.

VP procurement BP Indonesia James Tehubijuluw, mengatakan, masyarakat Bintuni sekitar LNG Tangguh harus merasakaan manfaat proyek tersebut, sebab itu BP Tangguh melatih kewirausahaan dengan nama unit usaha Suku Bintuni Bersatu (Subitu). Saat ini usaha yang dijalankan meliputi pembuatan baju, perawatan pendingin ruangan, transportasi air dan toko kelontong.

"Masyarkat disekitar Tangguhh LNG dapat menerima manfaat keberadaan kami. Ini dilakukan masyarkat asli, yang dterlibat juga masyarkat asli," kata James, di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).

Salah satu unit usaha yang saat ini memberi banyak manfaat pada masyarakat Bintuni adalah Subitu Krasi Busana, didirikan sejak 2015 Subitu Krasi Busana kini memiliki omzet hingga Rp 4 miliar.

Unit usaha ini memproduksi pakaian dan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang diselenggarakan di Papua ini menyumbangkan perlatan olahraga dan seragam atlet senilai Rp 800 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Trans Maritim

Unit usaha lainya adalah Trans Maritim memberikan jasa transportasi air, keberadaan usaha ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Teluk Bintuni untuk menjang mobilitas.

"Tidak hanya baju, kami ada transmaritim, seperti taksi air" ujarnya.

Menurutnya, BP Indonesia akan terus memberikan pembekalan kepada masyarakat Papua Barat, khsusunya Bintuni. Agar produk yang dihasilkan dapat bersaing

"Pembekalan terus kita dampingi kontrak kita siapkan agar semua kemampuan yang ada bisa keluar, bisa bersaing di market bahkan mungkin internasional. Dapat mewujudkan lokal produksi Papua," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya