Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan dapat menyebabkan tubuh Anda melakukan banyak hal di luar wajar. Salah satunya boleh jadi Anda mendapati lebih sering buang angin selama berada di kabin pesawat daripada saat di darat.
Melansir The Sun, Sabtu, 23 Oktober 2021, para ahli mengungkap mengapa itu bukan salah Anda. Jacob Rosenberg, seorang profesor klinis di Universitas Kopenhagen mengatakan, lebih sering buang angin itu disebabkan penurunan tekanan kabin.
Ia meneliti fenomena ini setelah menyadari perutnya jadi kembung dalam penerbangan jarak jauh ke Selandia Baru. Setelah mencatat bahwa botol airnya yang kosong telah mengembang selama penerbangan, kemudian menyusut ketika kembali ke darat, ia menyadari hal yang sama juga terjadi pada perutnya.
Baca Juga
Advertisement
Rosenberg mengatakan pada BBC, "Tekanan turun dan udara mengembang ke lebih banyak ruang." Menurutnya, gas yang berada di dalam perut mengembang sebesar 30 persen, dan itu perlu dilepaskan.
Namun demikian, ada beberapa cara untuk mengurangi kadar gas dalam perut. Dengan makan lebih banyak karbohidrat dan lebih sedikit serat di bandara dan di pesawat, Anda dapat membatasi perut kembung.
Namun, jika masalahnya tidak dapat diatasi, Anda juga dapat berinvestasi dalam "celana dalam penyaring perut kembung." Item ini diproduksi Shreddies, menampilkan panel belakang karbon aktif yang menyerap semua "esens perut kembung."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Hanya Penumpang
Kembali pada 2018, seorang penumpang dikeluarkan dari penerbangan setelah dituduh menolak untuk berhenti buang angin. Pramugari juga menghadapi tantangan serupa, yang mana mereka secara teratur melakukan pemeriksaan lorong sebagai alasan untuk kentut, yang disebut sebagai "crop-dusting."
Dengan semua orang duduk di kursi mereka dan sekitar satu toilet per 80 penumpang, tidak mungkin ada orang yang cukup sopan untuk pergi ke toilet demi buang angin. Jadi, Rosenberg berasumsi bahwa kebanyakan orang kentut di tempat duduk mereka.
Rata-rata orang mengeluarkan antara 0,5 dan 1,5 liter kentut sehari menurut Kyle Staller, M.D., seorang ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts. The Sun kemudian mengalkulasi, rasio udara segar dan "daur ulang" di dalam kabin pesawat adalah 50:50 persen.
Advertisement
Perjalanan Udara Lebih Nyaman
Terlepas dari fenomena itu, seiring kembalinya penerbangan di banyak negara, Anda bisa mendapat perjalanan udara yang nyaman dengan "perlakuan istimewa" dari pramugrai. Ini bisa didapatkan melalui satu trik sederhana yang dibagikan seorang awak kabin bernama Kat Kamalani.
Di akun TikTok-nya, beberapa waktu lalu, Kamalani menyebut, salah satu cara jitu merebut hati pramugari adalah dengan memberi hadiah berupa benda sederhana sebagai kenang-kenangan. Ia menyebut hadiah sederhana itu bisa berupa kartu diskon restoran atau kedai kopi, lip balm, kue, cokelat, bahkan permen.
Karena dinilai berkesan, awak kabin disebut akan memperhatikan penumpang yang memberikan perilaku manis tersebut. "Kami akan tahu di mana Anda duduk. Kami akan tahu seperti apa penampilan Anda dan semua kru akan memastikan Anda diperhatikan," ucapnya.
Infografis 6 Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat
Advertisement