Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN) Syariah mendirikan perusahaan bergerak di bidang modal ventura syariah pada 21 Oktober 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (24/10/2021), Sekretaris Perusahaan PT Bank BTPN Tbk, Eneng Yulie Andriani mengatakan, pendirian modal ventura syariah ini untuk menunjang pengembangan lembaga jasa keuangan syariah. Ini sebagai bagian dari sinergi perbankan.
"Dan dalam rangka mewujudkan digital ekosistem bagi segmen yang dilayani bank,” tulis dia dalam keterbukaan informasi BEI.
Baca Juga
Advertisement
Perusahaan baru yang didirikan ini menjalankan kegiatan usaha modal ventura syariah, pengelolaan dana ventura dan kegiatan usaha lain dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang seluruhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah.
Adapun modal dasar pendirian usaha ini Rp 80 miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 20 miliar. Pemegang saham perseroan itu antara lain PT Bank BTPN Syariah Tbk sebesar 99 persen dan BTPN sebesar 1 persen.
Perseroan menyatakan saat ini belum ada dampak secara material karena perusahaan anak tersebut belum efektif menjalankan kegiatan usahanya. Rencana pendirian usaha ini baru akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham BTPN dan BTPS
Pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Oktober 2021, saham BTPN melemah 1,03 persen ke posisi Rp 2.870 per saham. Saham BTPN dibuka melemah 10 poin ke posisi Rp 2.890 per saham.
Saham BTPN sentuh posisi tertinggi Rp 2.900 dan terendah Rp 2.840 per saham. Total frekuensi perdagangan 56 kali dengan volume perdagangan 197. Nilai transaksi Rp 56,4 juta.
Sementara itu, saham BTPS naik 2,36 persen ke posisi Rp 3.910 per saham. Saham BTPS dibuka stagnan di posisi Rp 3.820 per saham.
Saham BTPS berada di level tertinggi Rp 3.940 per saham dan terendah Rp 3.820 per saham.Total frekuensi perdagangan 1.857 kali dengan volume perdagangan 93.897. Nilai transaksi Rp 35,9 miliar.
Advertisement