Metode Pembuatan Sabu-Sabu Rumahan di Lumajang Baru Pertama Kali Ditemukan di Jatim  

Metode yang digunakan untuk produksi sabu-sabu rumahan Lumajang ini baru pertama kali ditemukan di Jawa Timur (Jatim)

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Okt 2021, 13:00 WIB
Metode yang digunakan untuk produksi sabu-sabu rumahan Lumajang ini baru pertama kali ditemukan di Jawa Timur (Jatim)

 

Liputan6.com, Surabaya- Produksi sabu-sabu di empat rumah di Lumajang tergolong berisiko tinggi. Bahkan metode yang digunakan untuk produksi sabu-sabu rumahan Lumajang ini baru pertama kali ditemukan di Jawa Timur (Jatim).

Menurut Kasubdit Narkoba Bidlabfor Polda Jatim, AKBP Imam Mukti, sabu-sabu yang diproduksi GY (47) menggunakan metode shake and bake. Caranya, pelaku mencapur semua bahan yang diperlukan untuk membuat sabu dalam satu wadah, lalu dikocok.

“Rata-rata pembuat sabu-sabu tidak menggunakan metode ini karena sangat riskan dan resikonya sangat berbahaya bisa menimbulkan ledakan akibat reaksi termokimia,” ujarnya, Sabtu (23/10/2021).

Untuk mengetahui kualitas dari hasil proses pembuatan sabu-sabu ini, ia akan meneliti lebih dalam di laboratorium forensik Polda Jatim. 

Berdasarkan pemeriksaan sementara, ia sudah mendapatkan banyak bahan yang memenuhi unsur pembuatan sabu.

Satuan Reserse Narkoba Polres Lumajang mengungkap produsen sabu-sabu dengan menangkap tersangka GY (47) di rumah salah seorang warga, di desa Besuk, Kabupaten Lumajang, Jatim. Polisi juga mengungkap empat rumah yang dijadikan tempat produksi sabu-sabu. Satu rumah di Desa Besuk, Kecamatan Tempeh, dan tiga rumah di Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya