Kisah Sedih Patrice Evra, Eks Bintang MU yang Pernah Alami Pelecehan Seksual saat Kecil

Melalui autobiografinya, Patrice Evra mengaku bahwa dirinya pernah mengalami pelecehan seksual saat kecil. Ia memberanikan diri mengungkapkan kisahnya demi membantu anak-anak lain yang mengalami hal serupa

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2021, 10:00 WIB
Patrice Evra - Pria berpaspor Prancis ini akhirnya mengumumkan pensiun setelah 20 tahun menjalani karier sebagai pesepak bola. Mantan bek Manchester United tersebut mengakhiri kiprahnya di usia 38 tahun. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Mantan bintang Manchester United atau MU, Patrice Evra mengaku bahwa dirinya pernah mengalami pelecehan seksual pada masa mudanya.

Hal ini diungkapkan sendiri oleh mantan bek asal Prancis tersebut melalui autobiografinya yang bertajuk “I Love This Game”. Melansir Goal.comPatrice Evra menyebut bahwa dirinya pernah diserang oleh guru sekolahnya saat masih berusia 13 tahun.

Ia mengaku belum memberi tahu beberapa anggota keluarga dan rekan-rekannya, tetapi ia memutuskan untuk membuka diri demi membantu korban muda lain yang memiliki pengalaman serupa.

“Saya akan jujur kepada Anda. Ketika saya pertama kali membuat buku itu, saya tidak mengungkapkan keseluruhan cerita karena saya masih malu dan takut dengan hal yang akan dipikirkan orang,” ungkap Evra kepada The Times, dilansir dari Goal.com.

“Sekarang saya ingin mengatakannya karena saya tidak ingin anak-anak berada dalam situasi (yang sama dengan) saya dan malu pada diri mereka sendiri,” sambung Evra.


Menyalahkan Diri Sendiri

Patrice Evra (Manchester United) - Patrice Evra merupakan satu di antara legenda Manchester United. Bek asal Prancis ini mencatatkan 379 penampilan dan 10 gol serta membantu Manchester United meraih 14 titel juara. (AFP/Paul Ellis)

Lebih lanjut, Evra mengungkapkan bahwa ia sempat menyalahkan diri sendiri pasca kejadian tersebut. Ia bahkan merasa seperti seorang pengecut selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, melalui pengakuannya, Evra berharap anak-anak di luar sana tak melakukan hal serupa.

“Saya hanya ingin memastikan anak-anak di luar sana memiliki keberanian dan tidak menyalahkan diri sendiri, karena saya selalu menyalahkan diri sendiri. Saya tidak malu untuk mengatakan bahwa saya merasa seperti pengecut selama bertahun-tahun,” tuturnya.


Hal yang Sulit

Patrice Evra (Januari 2006) - MU mendapatkan bek kiri ini dari Monaco seharga 7 juta poundsterling. Bersama Setan Merah, pria Prancis itu sukses meraih lima gelar Liga Premier Inggris dan satu Piala Champions. (AFP/Andrew Yates)

Meski demikian, Evra tak memungkiri bahwa memberi tahu orang soal kondisinya merupakan hal yang sulit. Ia mengaku tak ingin membuat orang-orang mengasihani dirinya. Di samping itu, ia juga merasa seorang ibu tentu tak ingin mendengar hal demikian dari anaknya sendiri.

“Itu adalah saat yang sulit bagi saya. Saya masih harus memberi tahu beberapa saudara dan teman dekat saya. Saya tidak ingin orang merasa kasihan. Ini situasi yang sulit. Seorang ibu tak berharap mendengar cerita ini dari anak mereka sendiri,” ungkap Evra dalam wawancara dengan The Times, dilansir dari Marca.


Menjadi Inspirasi

Evra juga mengungkapkan bahwa ibunya sangat terkejut ketika mengetahui kisah pelecehan yang pernah ia alami. Sang ibu bahkan pernah mengatakan untuk tidak memasukkan cerita tersebut dalam autobiografinya. Akan tetapi, Evra meyakinkan sang ibu bahwa hal ini dilakukannya demi anak-anak lain.

“Hidup dengan (menyimpan) hal itu adalah salah satu penyesalan terbesar saya, karena saya bisa saja membantu begitu banyak orang. Saya lebih suka menjadi inspirasi dan contoh dibanding korban,” tutur Evra.

 

Penulis: Melinda Indrasari

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya