Awal November, 44 Ribu Pekerja PT IMIP Sulteng Rampung Divaksin Covid-19

Vaksinasi pekerja di kawasan industri PT IMIP, Sulawesi Tengah memakan waktu hampir 4 bulan lamanya. Jumlah pekerja yang mencapai puluhan ribu serta penyesuaian waktu kerja pekerja membuat program itu masih berjalan.

oleh Heri Susanto diperbarui 25 Okt 2021, 23:00 WIB
Sejumlah pekerja PT IMIP menjalani pemeriksaan riwayat kesehatan sebelum mendapat suntikan vaksin dosis pertama di Klinik Kesehatan perusahaan tersebut, Senin (24/5/2021). (Foto: Humas PT IMIP).

Liputan6.com, Morowali - Vaksinasi Covid-19 pekerja di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah memakan waktu hampir 4 bulan lamanya. Jumlah pekerja yang mencapai puluhan ribu serta penyesuaian waktu kerja pekerja membuat program itu masih berjalan.

Sejak mulai digelar pada akhir Mei 2021, vaksinasi pekerja PT IMIP masih terus berlangsung dan sudah memasuki bulan ke-4. Waktu yang panjang itu lantaran jumlah pekerja yang mencapai 44 ribu pekerja, termasuk 5.000 pekerja asing.

Dengan jumlah itu, pihak perusahaan pengelola tambang nikel itu mengaku harus mengatur jadwal vaksinasi dengan cermat dan juga mempertimbangkan keberlangsungan produksi.

Di kawasan industri multinasional itu dibagi beberapa tahap menyesuaikan jam kerja para pekerja untuk menghindari terjadinya kerumunan. Para pekerja yang sudah mendapat dosis pertama akan menunggu selama 21 hari sebelum mendapat suntikan dosis ke-2 oleh vaksinator di klinik perusahaan.

"Sampai sekarang kurang lebih 39.784 karyawan sudah divaksin. Kurang lebih 35 ribu di antaranya selesai vaksin kedua," kata Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja di Morowali, Kamis (21/10/2021).

Mengenai pekerja asing, Irsan menyebut hingga akhir Oktober ini tersisa 10 persen pekerja yang menunggu suntikan dosis ke-2 dari total 5.000 pekerja asing yang ada di PT IMIP.

Dengan capaian vaksinasi yang sudah mencapai 90 persen itu, Irsan bilang pihaknya optimis awal November semua pekerja telah selesai vaksinasi Covid-19.

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya