Bisa Picu Gangguan Tidur, Jangan Konsumsi 4 Hal Ini di Malam Hari

Ternyata tak semua makanan dan minuman baik dikonsumsi saat memasuki jam tidur.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 25 Okt 2021, 16:00 WIB
Studi: Menambah Jam Tidur Selama Setengah Jam Bantu Tingkatkan Kualitas Kinerja Tenaga Medis (dok. Pexels/ Ketut Subiyanto)

Liputan6.com, Jakarta - Seringkali seseorang mengalami kesulitan tidur ketika sudah saatnya istirahat malam. Padahal badan sudah merasa lelah dan mengantuk. Namun otak seakan tak mau terpejam.

Ternyata, ada beberapa faktor yang berada di balik gangguan tidur. BBC melaporkan, faktor-faktor itu, yakni stres, gangguan dari lingkungan sekitar, dan makanan yang kita konsumsi.

Biasanya kita akan mengonsumsi makanan dan minuman yang dipercaya mampu membantu tubuh agar lebih rileks untuk tidur. Namun ternyata tak semua makanan dan minuman baik dikonsumsi saat memasuki jam tidur.

Seperti dikutip dari laman BBC, ada 4 jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari jika kita ingin tidur nyenyak. Berikut daftar 4 hal yang harus dihindari karena dipercaya bisa memicu gangguan tidur, seperti dikutip Minggu (24/10/2021):

 


Kafein

Ilustrasi

Menurut BBC, kafein dapat mengganggu tidur kita. Dalam penelitian terbaru, tulis BBC, menunjukkan bahwa kopi dapat berdampak pada tidur dengan memperlambat jam internal Anda. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi espresso tiga jam sebelum tidur menunda produksi melatonin sekitar 40 menit.

Melatonin adalah hormon yang membantu menciptakan keinginan untuk tidur. Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap kafein. Meski begitu, jika mengalami kesulitan tidur, Anda sebaiknya menghindari mengonsumsi kopi pada malam hari, bahkan sore hari.


Gula

(unsplash.com/@heftiba)

BBC menuliskan, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa diet tinggi gula bisa berdampak buruk pada tidur Anda. Pada studi itu disebutkanm jika gula menyebabkan para peserta studi bangun saat malam hari.

Menurut BBC, jika Anda mengonsumsi banyak makanan dan minuman manis menjelang waktu tidur, Anda cenderung mendapatkan dorongan energi yang tajam, yang tidak ideal.


Makanan Pedas

Ilustrasi seblak (sumber: Unsplash)

Makanan pedas dipercaya dapat memicu gangguan pencernaan dan meningkatkan suhu tubuh. Keduanya tak baik untuk seseorang yang membutuhkan tidur. BBC melaporkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penurunan suhu tubuh memicu perasaan bahwa sudah waktunya untuk tidur.

Para peserta yang makan makanan dengan tabasco dan mustard membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur dan tidur lebih sedikit dibandingkan dengan malam ketika mereka tidak mengonsumsi makanan pedas.

Tercatat, lanjut BBC, bahwa pada malam ketika mereka makan bumbu, mereka mengalami peningkatan suhu tubuh selama siklus tidur pertama mereka. Mandi air panas juga dapat membantu Anda tidur karena suhu tubuh Anda turun dengan cepat setelah mandi.


Alkohol

Ilustrasi alkohol. Foto (Isabella Mendes/Pexels).

Setelah mengonsumsi alkohol saat malam hari, Anda mungkin merasa lebih mudah untuk tertidur (atau, Anda tahu, hanya pingsan). Padahal, menurut BBC, alkohol mengganggu pola dan siklus yang terjadi selama tidur.

Minum alkohol dapat membuat Anda langsung tertidur lelap, tetapi ini berarti Anda melewatkan tahap pertama tidur yang menjamin kualitasnya. Selama tidur malam yang baik Anda harus memiliki enam sampai tujuh siklus.

Tetapi bagi mereka yang tidur setelah mengonsumsi alkohol pada malam hari, mungkin hanya memiliki satu sampai dua. Anda juga dapat terbangun saat transisi dari tidur nyenyak awal atau karena pergi ke kamar mandi. Selain itu alkohol juga dapat mengubah mereka yang pada awalnya bukan pendengkur menjadi pendengkur, karena turut mempengaruhi pernapasan kita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya