Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah: kapan pandemi akan berakhir?
“Jawaban saya adalah bahwa pandemi akan berakhir ketika dunia memilih untuk mengakhirinya. Itu ada di tangan kita,” katanya dalam keterangan pers WHO, Minggu (24/10/2021).
Ia menambahkan, dunia telah memiliki semua alat yang dibutuhkan seperti alat kesehatan masyarakat dan alat medis yang efektif. Namun, dunia belum menggunakan alat-alat itu dengan baik.
Baca Juga
Advertisement
“Dengan hampir 50 ribu kematian akibat COVID-19 per minggu, pandemi ini masih jauh dari selesai dan itu hanya kematian yang dilaporkan.”
Target Vaksinasi
Seperti yang telah ia sampaikan sebelumnya, WHO telah menetapkan target untuk memvaksinasi 40 persen dari populasi setiap negara pada akhir tahun ini.
Target itu dapat dicapai, tetapi hanya jika negara dan perusahaan yang mengontrol pasokan vaksin mencocokkan pernyataan mereka dengan tindakan yang mereka lakukan sekarang juga.
“Hambatannya bukan produksi. Hambatannya adalah politik dan keuntungan.”
Advertisement
Yang Perlu Dilakukan Negara G20
Tedros juga menyebutkan hal-hal yang perlu dilakukan oleh negara G20 atau Group of Twenty.
Yang termasuk negara G20 yakni Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, , Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.
Hal-hal yang perlu dilakukan yakni:
-Negara-negara yang telah mencapai target 40 persen, termasuk semua negara G20, harus memberikan tempat mereka dalam antrian pengiriman vaksin kepada COVAX dan African Vaccines Acquisition Trust, atau AVA.
-Negara-negara G20 harus segera memenuhi komitmen pembagian dosis mereka.
-Produsen harus memprioritaskan dan memenuhi kontrak mereka dengan COVAX dan AVA sebagai hal yang mendesak, dan jauh lebih transparan tentang apa yang akan terjadi.
-Negara G20 harus berbagi pengetahuan, teknologi, lisensi, dan melepaskan hak kekayaan intelektual.
“Kami tidak meminta amal, kami menyerukan investasi akal sehat dalam pemulihan global,” pungkas Tedros.
Infografis 5 Cara Cegah COVID-19 Saat Berolahraga di Gym
Advertisement