Mantan Intel Arab Saudi: Pangeran Muhammad bin Salman Psikopat

Mantan intel Arab Saudi berkata ingin mengingatkan dunia terkait putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Okt 2021, 12:28 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. (Source: AP Photo/Cliff Owen)

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan intelijen Arab Saudi, Saad Aljabri, berbicara secara terang-terangan kepada media Amerika Serikat (AS) terkait Pangeran Muhammad bin Salman (MbS). Dr. Saad Aljabri berkata sang pangeran merupakan psikopat.

"Saya di sini untuk membunyikan alarm tentang seorang psikopat, pembunuh, di Timur Tengah, yang memiliki sumber daya tidak terbatas, yang memberikan ancaman kepada rakyatnya, kepada rakyat Amerika, dan kepada planet," ujar Dr. Saad Aljabri dalam wawancara eksklusif bersama CBS News, dikutip Senin (25/10/2021).

Aljabri merupakan mantan intelijen dari Arab Saudi yang berkhianat. Ia juga seorang intelektual dengan gelar PhD di bidang Artifical Intelligence.

Ketika ditanya jurnalis mengenai istilah "psikopat" kepada Pangeran MbS, Aljabri kembali menegaskan ucapannya.

"Seorang psikopat tanpa empati, tidak merasakan emosi, tidak pernah belajar dari pengalaman. Dan kami telah menyaksikan kekejian-kekejian dan kejahatan-kejahatan yang dilakukan pembunuh ini," ujar Aljabri.

Aljabri kini sedang ditarget oleh Pangeran MbS, salah satunya karena ia berpihak pada Pangerang Nayef yang merupakan rival Pangeran MbS dalam perebutan kekuasaan di 2017. Ia lantas kabur ke Kanada dan menolak kembali ke Saudi, akibatnya keluarganya menjadi target dan dipenjara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Metode Penyiksaan

Mohammed bin Salman ditunjuk jadi putra Mahkota Arab Saudi (Foto:Hassan Ammar/AP)

Ketika ditanya apakah Pangeran MbS takut kepada dirinya, Dr. Saad Aljabri menyebut ia memegang informasi yang membuat sang putra mahkota takut.

"Dia takut dengan informasi saya," ujar.

Meski demikian, Saad Aljabri harus membayar semua ini dengan nasib keluarganya. Anak-anak, bahkan menantu Aljabri menjadi target represif keluarga kerajaan.

Dua anak Aljabri, yakni Sarah dan Omar, sekarang berada di dalam penjara. Sementara, menantu Aljabri diculik dan dicambuk lebih dari 100 kali.

Putra sulung Aljabri yang berhasil kabur ke AS berkata loyalis Pangeran Muhammad bin Salman sedang mencari orang untuk disiksa agar Aljabri mau pulang ke Arab Saudi.

"Mereka bahkan bertanya kepadanya (menantu Aljabri) siapa yang seharusnya kami tahan dan siksa agar Dr. Saad bisa pulang ke kerajaan," ucap Khalid Aljabri.


Siap Dibunuh

Putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. (Foto: Bandar al-Jaloud / Istana Kerajaan Saudi / AFP)

Dr. Saad Aljabri berkata dirinya yakin akan dibunuh oleh loyalis Pangeran MbS. 

"Saya berekspektasi akan dibunuh suatu hari nanti karena pria ini tidak akan beristirahat sampai ia melihat saya mati," ujar Saad Aljabri. 

Sebelumnya, keluarga kerajaan Arab Saudi juga tersandung skandal pembunuhan jurnalis Jamal Al-Khashoggi. 

Kematian Al-Khashoggi menimbulkan reaksi keras di negara-negara barat. Pangeran MbS dituduh terlibat atas pembunuhan yang terjadi di Konsulat Arab Saudi yang berada di Istanbul.

Hingga berita ini dimuat, Pengeran MbS masih belum memberikan respons terkait dengan pernyataan Mantan intelijen Arab Saudi, Saad Aljabri.


Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu

Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya