5 Hal Buruk yang Terjadi pada Tubuh Bila Anda Berhenti Berolahraga dalam Waktu Lama

Ternyata berhenti berolahraga dalam waktu yang lama dapat mendatangkan efek negatif pada tubuh

oleh Sulung Lahitani diperbarui 25 Okt 2021, 18:06 WIB
Ilustrasi Berolahraga Credit: pexels.com/Ola

Liputan6.com, Jakarta Kita semua tahu berolahraga teratur dapat membantu tubuh tetap bugar dan membantu mempertahankan fungsi tubuh yang tepat. Setiap orang yang sehat direkomendasikan melakukan 45-50 menit olahraga intensitas sedang secara teratur untuk mendapatkan manfaat dari berolahraga.

Tapi, pernahkah Anda memikirkannya, apa yang sebenarnya terjadi ketika tidak ada olahraga sama sekali? Atau ketika Anda berhenti berolahraga untuk waktu yang lama?

Selain gaya hidup buruk, ternyata berhenti berolahraga dalam waktu yang lama juga dapat berakibat buruk pada tubuh. Tentu saja, melewatkan satu atau dua hari tanpa berolahraga tidak akan banyak membahayakan tubuh Anda.

Namun bila Anda berhenti berolahraga berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan, ada banyak efek negatif yang dapat terjadi pada tubuh Anda. Berikut ini 5 hal yang dapat terjadi jika Anda tidak berolahraga secara teratur atau tetap aktif secara fisik seperti dihimpun dari TimesofIndia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


1. Jantung menjadi kurang efisien

Ilustrasi Menjaga Kesehatan Jantung Credit: pexels.com/George

Berolahraga membuat jantung memompa darah dan aktif. Latihan aerobik dan kardio yang dilakukan secara teratur dikaitkan dengan detak jantung yang baik dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Namun, jika Anda tidak berolahraga atau pergi dalam waktu lama tanpa aktivitas fisik apa pun, Anda akan mulai mengalami fungsi jantung yang buruk dan berdampak pada tugas sehari-hari. Detak jantung bisa terganggu, Anda bisa mengalami sesak napas dan ditambah dengan kebiasaan diet yang buruk, Anda akan rentan menghadapi masalah jantung yang meningkat dan kadar kolesterol juga.

 


2. Otot Anda melemah

Ilustrasi Nyeri Punggung Credit: pexels.com/Carolina

Salah satu peran terpenting yang dimainkan olahraga adalah menjaga sel-sel otot dalam kondisi yang baik, dan memperkuatnya. Ketika Anda tidak berolahraga atau bergerak, Anda tidak hanya membatalkan semua kemajuan yang telah dibuat sebelumnya, tetapi juga dapat mengurangi kekuatan otot yang Anda miliki dan membuat Anda merasa jauh lebih lemah.

Sederhananya, otot Anda melemah dan kemudian Anda kehilangan sebagian besar otot Anda yang dibutuhkan untuk bernapas dan yang memfasilitasi gerakan.

Bahkan mengangkat beban sederhana bisa terasa lebih sulit, dan fungsi otot mungkin tidak tetap energik atau membantu seperti sebelumnya. Otot yang lemah juga dapat menyulitkan Anda untuk melakukan tugas dan aktivitas sehari-hari.

 


3. Sulit untuk tidur di malam hari

Sumber: Freepik

Percaya atau tidak, olahraga memiliki hubungan penting dengan kualitas tidur yang baik. Ketika Anda berolahraga secara intens, atau beristirahat di tempat tidur karena lelah setelah berolahraga, kemungkinan besar Anda akan menikmati tidur yang nyenyak dan bangun dengan perasaan berenergi. Itulah peran penting yang dimainkan olahraga dalam memfasilitasi tidur.

Dan, ketika Anda tidak bergerak atau meregangkan otot-otot itu, Anda akan berisiko kurang tidur. Olahraga tidak hanya merupakan penghilang stres dan pemicu tidur yang hebat, tidak mendapatkan tidur yang baik bisa menjadi tanda bahwa Anda mengurangi aktivitas fisik yang diperlukan untuk hari itu.

Yang juga perlu diingat adalah bahwa kualitas tidur yang buruk (dan lebih sedikit) setiap hari juga dikaitkan dengan sejumlah masalah metabolisme dan hormonal, termasuk risiko diabetes, penambahan berat badan, kesehatan mental yang buruk.

 


4. Daya tahan tubuh menurun

Ilustrasi Daya Tahan Tubuh Lemah Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Latihan membangun stamina dan membuat Anda mendapatkan daya tahan tubuh. Dan, ketika Anda tidak berolahraga, Anda berisiko besar kehilangan semua keuntungan, dan menjadi relatif lebih lemah, dalam waktu yang sangat singkat. Ingat, daya tahan diperhitungkan sebagai ukuran utama untuk menentukan seberapa sehat dan bugar Anda, untuk usia Anda.

 


5. Kadar gula darah terganggu

Ilustrasi Pemeriksaan Gula Darah Credit: pexels.com/PhotoMIX

Diabetes tipe-2 adalah faktor risiko besar dan sayangnya sangat umum di Indonesia. Meskipun merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan banyak gejala, salah satu perubahan yang dapat mengganggu fungsi gula darah adalah kurangnya aktivitas fisik.

Ya benar sekali. Karena olahraga memainkan peran utama dalam menentukan bagaimana tubuh Anda memproses karbohidrat, melakukan sedikit atau tidak berolahraga dapat mempercepat kenaikan gula darah, meningkatkan tingkat peradangan, dan membuat Anda rentan terhadap obesitas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya