Update Senin 25 Oktober 2021: 4.240.479 Positif Covid-19, Sembuh 4.083.690, Meninggal 143.235

Data update pasien Covid-19 tercatat sejak pukul 12.00 WIB Minggu 24 Oktober 2021, hingga hari ini pada jam yang sama.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Okt 2021, 16:01 WIB
Ilustrasi tes rapid antigen COVID-19. (dok. Mika Baumeister/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dilaporkan masih adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Ada penambahan 460 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona berdasarkan laporan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada hari ini, Senin (25/10/2021).

Total akumulatifnya menjadi 4.240.479 orang hingga saat ini di Indonesia terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Untuk kasus sembuh pada hari ini bertambah 1.236 orang. Sehingga sampai kini di Indonesia ada 4.083.690 pasien sudah berhasil sembuh dan negatif Covid-19.

Sementara itu, penambahan kasus meninggal dunia ada 30 orang pada hari ini. Jadi di Indonesia terdapat 143.235 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 sampai saat ini.

Data update pasien Covid-19 tercatat sejak pukul 12.00 WIB Minggu 24 Oktober 2021, hingga hari ini pada jam yang sama.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Pesan Gus Mus untuk Seniman di Masa Pandemi Covid-19

Gus Mus salah satu ulama besar panutan umat. Kata-kata bijaknya menyentuh hati. Jumatmu jadi makin sejuk, deh.

Budayawan Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengemukakan seniman menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap produktif berkarya sehingga waktu, ilmu, dan kemampuan menjadi berkah bagi diri dan orang lain.

"Saya mendoakan semua kita berkah, dalam pengertian kita mempunyai apa pun bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain," katanya dalam pembukaan pameran seni rupa bertajuk "Potret" karya budayawan, penyair, dan pelukis Goenawan Mohamad di Museum OHD Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu petang 23 Oktober 2021.

Pameran yang berlangsung mulai 24 Oktober 2021 hingga 28 Februari 2022 di museum milik kolektor lukisan dan seni rupa dokter Oei Hong Djien itu dengan kurator Wahyudin.

Pameran mengusung 38 lukisan di kanvas pelbagai ukuran buatan 2018-2021, satu objek instalasi, tujuh boneka Den Kisot dkk, satu video rekaman pertunjukan, satu video wawancara, 107 gambar di kertas dalam bingkai pelbagai ukuran dan puluhan gambar di kertas dalam tujuh meja kaca karya sekitar lima tahun belakangan. Pameran itu juga dalam rangkaian HUT Ke-80 Goenawan Mohamad. Goenawan Mohamad kelahiran Batang, 29 Juli 1941.

Pembukaan pameran "Potret" oleh pelukis Joko Pekik (Yogyakarta), antara lain dihadiri budayawan Romo Sindhunata, Romo Muji Sutrisno, Sutanto Mendut, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz, para pelukis, perupa, pecinta seni budaya di Magelang, Yogyakarta, dan sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut, Gus Mus yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu, mencontohkan tentang pelukis Joko Pekik yang banyak melahirkan karya di tengah pandemi dan Sutanto Mendut --terutama dengan Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang yang dikelolanya-- melakukan banyak kegiatan seni budaya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Entah berapa lukisan yang telah dibuat oleh Pak Joko Pekik dalam waktu pandemi, kalau Mas Goen (Goenawan Mohamad, red.) bisa kita lihat nanti (dalam pameran, red.), Tanto Mendut dalam pandemi justru produktif sekali, melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat," ujar Gus Mus yang juga penyair itu, dikutip Antara.

Melalui pameran karya seni rupa "Potret", kata dia, Goenawan Mohamad memberikan keindahan kepada masyarakat.

"Sekarang ini, beliau (Goenawan Mohamad, red.) memberikan kepada kita, sesuai hasil ciptaan beliau, keindahan-keindahan yang dipersembahkan kepada kita, kepada masyarakat. Kita berhutang rasa kepada beliau," katanya.

Ia mengemukakan bahwa esensi dari seni adalah keindahan, sedangkan setiap orang memiliki kepekaan dan rasa seni.

"Mestinya semua orang mempunyai seni, mempunyai 'sense of' (kepekaan) seni. Sama dengan orang mempunyai apa, bisa diasah menjadi pandai, ada yang diasah jadi tidak pandai. Dalam hal seni itu juga begitu, kita punya rasa seni, kalau diasah itu menjadi seniman, paling tidak menjadi pengamat seni, pecinta seni," kata dia.

Goenawan Mohamad mengaku berbahagia mendapat kesempatan memamerkan karyanya di Museum OHD Kota Magelang yang prestisius itu, sekaligus kangen-kangenan dengan kawan-kawannya.

Ia mengaku menghasilkan karya seni rupa karena krentek, terlebih selama pandemi yang membuatnya tidak banyak keluar rumah guna menghindari penularan COVID-19.

"Selama pandemi 'ora ono gawean' (tidak ada pekerjaan). (Saya, red.) 'nggambar' (melukis) kalau ada krentek saja," katanya.

Wahyudin mengatakan selama lima tahun terakhir, sejak memasuki gelanggang seni rupa Indonesia sebagai perupa pada 2016, Goenawan Mohamad melahirkan sekitar 500 karya kertas dan 100 lukisan di kanvas.

Selain itu, sekitar 200 karya kolaborasi yang telah diperhelatkan dalam 10 ekshibisi solo di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Magelang, tiga pameran grup di Jakarta, Semarang, dan Magelang, serta dua pergelaran duo dengan perupa Hanafi dalam 57x76 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta dan Komaneka Art Gallery, Bali. Dari sekitar 800 karya tersebut, 99 persen berpokok perupaan potret manusia, binatang, wayang, dan makhluk antah-berantah.

Wali Kota Nur Aziz mengemukakan dukungan bagi kehidupan dan pengembangan kegiatan seni budaya di daerah itu.

 


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.


Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya