PTBA Tetap Jaga Komitmen Pasok Batu Bara ke PLN

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargekan kenaikan volume produksi batu bara menjadi 30 juta ton pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Okt 2021, 17:34 WIB
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). BPS mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 melesat 183,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen untuk memenuhi ketersediaan batu bara domestik, meski permintaan  batu bara global tengah tinggi.

Untuk diketahui, pemerintah telah menetapkan aturan penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri (Domestic Market Obligation/ DMO) pada 2021 minimal sebesar 25 persen dari produksi per produsen.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Suryo Eko mengatakan Perseroan telah memenuhi aturan tersebut sebagai prioritas. Sementara sisa produksi dialihkan untuk ekspor.

"Secara regulasi DMO itu sekitar 25 persen, PTBA sudah melampaui itu. Komitmen pasokan ke PLN kami tetap jaga,” kata dia dalam konferensi pers laporan keuangan kinerja Kuartal III PT Bukit Asam, Senin (25/10/2021).

Eko mengatakan, Perseroan mencatatkan peningkatan produksi yang signifikan pada 2021. Yakni dari 24 juta ton ke 30 juta ton sehingga terjadi peningkatan ekspor.

"Peningkatan kapasitas ekspor ini menggunakan ketersediaan dari peningkatan produksi yang signifikan tahun ini, dari 24 ke 30 juta ton. Kelebihan produksi inilah yang akan kami alokasikan untuk ekspor,” ujar dia.

Di sisi lain, Perseroan berkomitmen kepada PLN dan memastikan pasokan untuk mengendalikan krisis ketersediaan batu bara di PLN. Adapun total produksi batu bara PTBA hingga kuartal III 2021 mencapai 22,9 juta ton, dengan penjualan sebanyak 20,9 juta ton.

Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari tahun lalu sebesar 26,1 juta ton menjadi 30 juta ton pada 2021.

"PTBA juga menargetkan kenaikan porsi ekspor batu bara sebagai upaya pemanfaatan momentum kenaikan harga batu bara. Perusahaan menaikkan porsi ekspor batu bara hingga akhir 2021 dengan target kurang lebih 47 persen,” kata Eko.

Jika ditelaah, berdasarkan target ekspor sebesar 47 persen dari total target produksi 30 juta ton, PT Bukit Asam Tbk akan mengalokasikan sekitar 14,1 juta ton untuk ekspor.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Buka Pasar Baru

Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Ekspor batu bara menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 70,33 persen dan kenaikan hingga 168,89 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin mengungkapkan, Perseroan telah membuka pasar baru pada bulan ini, yaitu Bangladesh. Sebelumnya, Perseroan memiliki lima pasar utama, yakni China Taiwan, Filipina, India, dan Vietnam.

"Alhamdullilah Oktober ini kita membuka pasar baru ke Bangladesh. Jadi kita berorientasi ekspor yang didukung dengan harga yang sangat baik,” kata Fuad.

Dalam catatannya, harga tertinggi pada minggu ketiga Oktober mencapai USD 253,55 per ton. Dia menuturkan, angka ini jauh di atas harga batu bara tertinggi 2008, yakni USD 194,79.

Kemudian pada minggu terakhir Oktober, Fuad mengatakan, harga batu bara terpantau di USD 221,79 per ton.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya