Liputan6.com, Bandung - Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, percepatan vaksinasi Covid-19 di Jabar intens dilakukan. Selain bagi pelajar untuk mendukung pembelajaran tatap muka, vaksinasi bagi kelompok lansia pun terus ditingkatkan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pekan vaksinasi pelajar, satu siswa harus mengajak orang tua atau kakek/nenek untuk ikut divaksin.
"Satu siswa bawa satu lansia itu sangat bagus karena kami masih punya PR yaitu lansia," kata Atalia meninjau pekan vaksinasi pelajar di SMP Negeri 41 Kota Bandung, Senin (25/10/2021).
Selain itu, Atalia juga menuturkan bahwa salah satu kendala dalam vaksinasi lansia khususnya di pedesaan, yaitu sulitnya akses menuju tempat penyuntikan vaksin. Oleh karena itu, pihaknya menggerakkan para bidan untuk jemput bola ke rumah-rumah lansia.
"Mereka belum divaksin karena sulitnya akses transportasi. Mau ke sentra vaksinasi kejauhan, maka kami punya program menggerakkan para bidan desa untuk jemput bola," ujarnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hoaks Vaksin
Faktor lain yang menyebabkan lansia belum divaksin yakni masih banyaknya hoaks. Untuk itu, Atalia yang juga Bunda Literasi Jabar terus mendorong peningkatan literasi masyarakat, khususnya di pedesaan, terkait pentingnya vaksinasi Covid-19.
"Masih ada masyarakat yang termakan hoaks, ada microchip-nya lah, bisa meninggal lah dan lainnya," tuturnya.
Atalia juga mengapresiasi semua pihak yang turut mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.
"Kasus masih naik-turun. Artinya kita tidak boleh lengah, karena itu saya apresiasi vaksinasi didukung semua pihak, termasuk OJK dan seluruh masyarakat," kata Atalia.
Baca Juga
Advertisement