Liputan6.com, Philadelphia - Pada 26 Oktober 1776, tepat satu bulan setelah ditunjuk sebagai agen komisi diplomatik oleh Kongres Kontinental, Benjamin Franklin berlayar dari Philadelphia ke Prancis, di mana dia akan bernegosiasi untuk mengamankan aliansi dan perjanjian formal.
Di Prancis, Franklin yang berprestasi dipuja di seluruh kalangan ilmiah dan sastra. Dia dengan cepat mendapat kepercayaan di masyarakat kelas atas. Berbeda dengan prestasinya yang dibanggakan banyak kalangan, keberhasilan diplomatik Franklin di Prancis lambat.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun telah secara diam-diam membantu perjuangan Patriot sejak pecahnya Revolusi Amerika, Prancis merasa tidak dapat secara terbuka menyatakan kesetiaan formal dengan Amerika Serikat sampai mereka yakin akan kemenangan Amerika atas Inggris, seperti dikutip dari History, Selasa (26/10/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mendeklarasikan Aliansi Secara Resmi
Untuk tahun berikutnya, Franklin berteman dengan pejabat berpengaruh di seluruh Prancis, sambil terus mendorong aliansi formal.
Prancis terus secara diam-diam mendukung perjuangan Patriot dengan mengirimkan perlengkapan perang, tetapi baru setelah kemenangan Amerika atas Inggris di Pertempuran Saratoga pada Oktober 1777, Prancis merasa bahwa kemenangan Amerika dalam perang itu mungkin terjadi.
Beberapa bulan setelah Pertempuran Saratoga, perwakilan Amerika Serikat dan Prancis, termasuk Benjamin Franklin, secara resmi mendeklarasikan aliansi dengan menandatangani Traktat Persahabatan dan Perdagangan, serta Traktat Aliansi pada 6 Februari 1778.
Perjanjian itu diyakini sangat penting untuk kemenangan Amerika akhirnya atas Inggris dalam Perang Kemerdekaan.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement