Liputan6.com, Surabaya - Prakirawan BMKG Banyuwangi Agung Dwi menyatakan, cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir di Banyuwangi disebabkan oleh pertukaran angin di lapisan langit atas tidak terlalu kencang, sehingga berpengaruh terhada suhu udara.
"Di lapisan atas itu cenderung anginnya tidak terlalu kencang, jadi udaranya cenderung lebih panas daripada biasanya," kata Agung, Senin (25/10/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Advertisement
Agung menjelaskan, suhu rata-rata di Kota Gandrung ini adalah 24 hingga 33 derajat celsius, namun beberapa waktu terakhir suhu di Banyuwangi bisa mencapai 34 derajat celsius.
Hal ini berbeda dengan kondisi cuaca di Banyuwangi pada pertengahan Agustus lalu, dimana meski cuaca cerah namun hawa yang dirasakan dingin. Itu terjadi apabila pertukaran angin di lapisan atas lebih dominan dan kencang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Usah Panik
Meski begitu, cuaca panas ini merupakan fenomena yang biasa terjadi, oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak panik menghadapi cuaca ekstrem ini.
"Masyarakat tetap tenang, karena ini terjadi setiap tahunnya," tukas Agung terkait cuaca panas di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Advertisement