Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek terjadi Senin 25 Oktober 2021 saat melakukan uji coba di kawasan Munjul, Jakarta Timur. Rangkaian LRT Jabodebek yang terlibat dalam kecelakaan adalah rangkaian kereta nomor 20 dan 29.
Direktur PT INKA (Persero) Budi Noviantoro memaparkan, penyebab dari kecelakaan tersebut akibat langsiran yang terlalu cepat. Kejadian tersebut terjadi saat kereta berada di stasiun Ciracas hingga Stasiun Harjamukti.
“Saya atas nama Dirut dan direksi PT INKA memohon maaf kepada semua pihak,” ujar Budi dalam konferensi pers yang dilakukan dan dipublikasikan melalui laman Youtube PT INKA Persero Official.
Peristiwa tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaiman bahwa kecelakaan yang terjadi memang merupakan jalur lintas LRT Cibubur.
“Betul, Damkar kita luncurkan satu unit dari rescue sektor Cipayung untuk set up (lokasi kecelakaan LRT),” tambah Gatot.
Beberapa pihak terkait telah berkunjung langsung ke lokasi kecelakaan untuk meninjau lebih dalam terkait penyebab kecelakaan yang ada.
Sementara itu, video kecelakaan berdurasi 6 detik sempat viral di media sosial. Hal tersebut juga yang mendorong PT KAI angkat suara terkait peristiwa yang terjadi.
Berikut adalah ringkasan rangkaian fakta terkait kecelakaan dari LRT Jabodetabek di kawasan Cibubur, Jakarta Timur yang disusun Liputan6.com:
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. 1 Masinis Luka Ringan dan Tidak Ada Korban Jiwa
PT INKA telah mengonfirmasi bahwa tabrakan yang terjadi menimbulkan korban luka, yaitu seorang masinis bernama Faisal yang mengemudikan kereta nomor 29. Kondisi luka ringan tersebut telah ditangani oleh tim evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Melia Cibubur.
“Masinisnya luka dan dibawa ke RS dalam kondisi sadar,” jelas Budi. Terkait insiden yang menyebabkan 1 masinis luka, ia kembali memberikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak terkait.
Gatot juga sudah memastikan bahwa kondisi gerbong kosong saat melakukan uji coba sehingga tidak ada penumpang yang ikut naik selama proses pelaksanaan uji kereta. Untuk saat ini, evakuasi korban dan kereta tengah dilaksanakan.
Evakuasi yang dilakukan tim damkar hanya dari bawah saja, tidak bisa naik ke atas. Sementara itu, evakuasi dari gerbong kereta nantinya akan dilakukan oleh pihak LRT. Oleh karena itu, tim damkar hanya meluncurkan satu tim evakuasi saja.
Advertisement
2. Terjadi Siang Hari
Lokasi dan waktu kecelakaan telah dikonfirmasi sendiri oleh Budi bahwa uji coba yang dilakukan melibatkan dua kereta yang bernomor 20 dan 29 pada KM 12+800 dari Stasiun Harjamukti hingga Ciracas pada Senin (25/10/2021) siang.
Informasi lebih lengkapnya, kecelakaan Train Set 20 telah berhenti di Stasiun pukul 12.25 WIB, sedangkan Train Set 29 menabrak dari belakang pukul 12.45 WUB pada KM 12+800.
“Telah terjadi kecelakaan dari belakang pada saat pengujian sarana internal oleh PT INKA,” ujar Budi.
3. Akibat Perpindahan Langsir yang Terlalu Cepat
Percepatan langsir yang begitu cepat masih diduga menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan. Langsir merupakan pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau lokomotif untuk perpindahan jalur kereta.
Untuk mengonfirmasi permasalahan tersebut, pihak INKA sendiri masih menunggu jawaban dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meninjau lebih lanjut masalah langsir.
Advertisement
4. Perbaikan Dilakukan di Madiun
Peristiwa kecelakaan tersebut menyebabkan kerusakan pada kereta untuk mengecek kembali penggunaan mesin dalam kereta. Kejadian yang ada berdampak pada Train Set lainnya yang sedang parkir berjajar di dekat Stasiun Harjamukti.
Terdapat dua Train Set dan 5 gerbong, yaitu Train Set nomor 9 dan 12 yang akan dikembalikan ke Madiun, Jawa Timur untuk melakukan perbaikan. Namun, terlepas hari hal tersebut, dampak kecelakaan yang terjadi masih dilakukan investigasi.
“Ini indikasi awal karena memang proses pengujian LRT yang sekarang hampir selesai sebetulnya,” papar Budi.
Viral di Media Sosial
Video cuplikan singkat berdurasi 6 detik berhasil merekam kecelakaan LRT Jabodetabek oleh warga setempat. Video tersebut diunggah ke media sosial Instagram sehingga menuai banyak respons.
Video tersebut mendapat respons karena pemilik akun tersebut mencantumkan tag @jktinfo untuk memberitahukan informasi terkait kecelakaan tersebut. Usai menerima unggahan video tersebut, Gatot sebagai perwakilan tim damkar langsung membenarkannya.
“Betul, damkar kita luncurkan satu unit dari rescue ke sektor Cipayung,” papar Gatot.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement