Liputan6.com, Jakarta - Mum brain atau mummy brain atau mummynesia, ada banyak sebutan untuk kondisi pada ibu yang jadi pelupa usai melahirkan. Mulai dari lupa mengambil suatu barang hingga lupa akan nama aktor favorit kesukaan kerap terjadi pada ibu yang baru melahirkan.
"Eh tadi ke dapur mau ambil ya? Kok lupa." "Itu lho bintang drama Korea yang tinggi pernah main di Goblin, itu siapa namanya? Yang jadi pemeran utamanya. Ah siapa namanya itu?"
Kondisi seperti di atas membuat gemas atau kesal si Ibu karena merasa dirinya kok seperti orang yang berbeda karena gampang lupa.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dokter spesialis saraf dari Elizabeth Novena Hospital Singapura, fenomena mum brain biasanya dialami ibu yang baru saja melahirkan. Para ibu ini sering lupa atau jika tidak kesulitan menyebutkan sesuatu yang sebelumnya dia ketahui.
Fakta ini sebenarnya membuktikan bahwa telah ada bukti jelas bahwa otak wanita berubah selama hamil dan setelah melahirkan seperti disampaikan Kepala Departemen Kedokteran Psikologi National University Hospital Singapura, Cornelia Chee.
"Besar kemungkinan perubahan ini terjadi terkait ibu hamil dan usai melahirkan wanita jadi kurang tidur," kata Chee mengutip Channel News Asia.
Kesulitan tidur biasanya terjadi pada saat ibu hamil memasuki kandungan usia trimester ketiga. Tidur kerap terganggu karena merasa tidak nyaman dengan ukuran perut yang membesar, sering kebelet pipis di malam hari, serta gerakan janin yang terasa lebih kuat.
Ketika sudah lahir, ibu baru juga makin kurang tidur. Ibu akan berulang kali menyusui bayinya terutama di malam hari di bulan-bullan pertama kehidupan seperti disampaikan Chee.
"Akibatnya, ibu mungkin mengalami memori kerja yang memburuk, konsentrasi kurang, sering terpeleset lidah saat mengucapkan sesuatu juga," kata Chee.
Dan, ibu tak perlu panik bila sering lupa karena ini sangat umum terjadi pada wanita yang hamil usia kandungan sudah tua dan usai melahirkan.
Tidak Pengaruhi Kemampuan Bekerja
Gampang lupa tidak membuat performa ibu jadi menurun. Studi mengatakan bahwa hanya kecil kemungkinan mengalami efek pada kinerja seorang wanita yang baru melahirkan.
"Berdasarkan studi, fungsi kognitif dan memori memang alami penurunan terutama pada ibu hamil. Namun, kecil kemungkinan memengaruhi kinerja," lanjut Siow.
Perubahan yang terjadi pada otak ini juga terkait dengan penambahan peran seorang wanita yang kini menjadi ibu. Seorang ibu usai melahirkan jadi merasa lebih terikat dengan bayi, serta lebih merasa mampu mengasuh bayinya.Perubahan yang terjadi pada bagian otak yang terkait kognisi sosial dan empati ini bisa berlangsung dua tahun sejak kehamilan.
Mudah lupa ini memang membuat ibu kadang merasa kacau, namun hal yang bisa dilakukan saat mengalami mumnesia adalah tidur cukup dan 'beri' makan otak seperti disampaikan dokter Nicole Chan.
"Istirahat yang cukup bisa berarti ada idur siang. Ya, kurang tidur memang berkontribusi terhadap penyebab seseorang lupa dan gangguan fungsi kognitif lainnya," kata Chan.
Selanjutnya, beri asupan yang terbaik untuk otak. Dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan dan rutin melakukan permainan yang merangsang otak seperti sudoko atau TTS.
Selanjutnya, selalu bikin daftar hal yang bakal dilakukan atau dibeli. Kemudian, bergabung bersama grup ibu-ibu baru dengan kondisi serupa juga bisa menguatkan.
Terakhir, sabarlah dengan kondisi diri sendiri. Menerima diri dengan kondisi tersebut adalah suatu hal bijak.
Advertisement