Liputan6.com, Jakarta - Pemilik warung, Lidya meminta maaf atas kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Selama ini ia sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.
“Saya sudah bekerja sama dengan PSI menyediakan makanan untuk program Rice Box ini sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi untuk Rice Box. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya di Jakarta, Senin 25 Oktober 2021.
Lidya menyatakan berterima kasih kepada PSI karena lewat program Rice Box telah membantu usaha kulinernya bisa tetap bertahan di pandemi yang sulit ini.
Baca Juga
Advertisement
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga meminta maaf atas dugaan keracunan makanan tersebut. Selain meminta maaf, PSI juga memberikan santunan kepada pada korban dan akan melakukan investigasi.
“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/10/2021).
Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner sebagai penyedia atau pemasok.
“Kami sebelumnya melakukan survei dulu ke mereka, untuk memastikan standar kesehatan. Semua disurvei tanpa kecuali,” kata Darma.
Ia menambahkan, PSI telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. Pihaknya tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. "Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” ujar dia.
PSI juga telah memberikan santunan kepada 29 orang yang menjadi korban.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
35 Warga Diduga Keracunan
Nasi kotak pemberian kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke warga di Kelurahan Koja, Jakarta Utara berbuah petaka.
Sebanyak 35 warga keracunan usai menyantap nasi makanan tersebut. Polisi pun melakukan penyelidikan.
Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan, pihaknya membawa sampel sisa makanan ke laboratorium yang ada di kawasan Sentul, Bogor Jawa Barat. Adapun, pemeriksaa untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam makanan.
"Sampel nasinya sedang diperiksa di laboratorium Sentul," ujar dia saat dihubungi awak media, Senin (25/10/2021).
Abdul menerangkan, pihaknya turut memeriksa korban untuk mengusut keracunan tersebut. Kepolisian dalam hal ini telah mengetahui asal-muasal nasi kotak tersebut.
"Kami sudah mendatangi orang yang masak, rumahnya di belakang Islamic Center," ujar dia.
Ke depan, Abdul menyebut pihaknya melayangkan surat pemanggilan kepada perwakilan dari PSI untuk dimintai keterangan.
"Dari PSI belum diambil keterangannya masih menunggu, yang sudah diambil keterangannya baru dari pihak korban," tandas dia.
Advertisement