Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memperpanjang pemberian bantuan sosial atau bansos sembako hingga Desember 2021. Bansos sembako yang diberikan senilai Rp 300 ribu.
Nantinya, bansos sembako tersebut akan disalurkan ke 35 Kabupaten di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah kemiskinan ekstrem yang disebabkan pandemi covid-19.
Advertisement
“Terkait dengan kartu sembako tadi sudah dirapatkan secara teknis dan top up ini menggunakan dana optimalisasi di Kementerian Sosial, masing-masing dapat Rp 300 ribu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021, Selasa (26/10/2021).
Airlangga menuturkan pencairan bansos dilakukan pada November-Desember masing-masing sebesar Rp 300 ribu.
Rencananya Badan Pusat Statistik (BPS) juga akan melakukan sensus kemiskinan di 35 kabupaten akhir tahun 2021.
Namun, secara rincinya Menko tidak menyebutkan kabupaten mana saja. “Nanti di bulan Desember akan dilakukan sensus kemiskinan oleh BPS di 35 kabupaten tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, memastikan pihaknya akan memperbaiki data penerima bantuan sembako agar tepat sasaran.
"Penerima kartu sembako dan penerima PKH selama akhir tahun dan akan pastikan bisa membantu masyarakat paling miskin yang menerima ini bisa kurangi errornya, ini menggunakan anggaran PEN dan APBN," pungkas Wamenkeu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sederet Bantuan Covid-19 yang Bakal Lanjut di 2022
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah akan melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang didalamnya terdapat insentif untuk masyarakat baik bantuan sembako, KUR, Kartu Prakerja, dan UMKM serta PKL.
“Pemerintah telah mempersiapkan beberapa program yang terus berlanjut di tahun 2022, yaitu untuk kluster kesehatan Rp 77,05 triliun, perlinsos Rp 126,54 triliun, program prioritas Rp 90,4 triliun dan dukungan UMKM RP 27,48 triliun,” kata Menko Airlangga, dalam Konferensi Pers Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021, Selasa (26/10/2021).
Adapun sebelumnya, realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 25 Oktober 2021 sudah mencapai 58,3 persen dari pagu anggaran Rp 744,77 triliun.
Untuk kluster kesehatan sudah terealisasi 54,3 persen atau Rp 116,8 triliun dari pagu anggaran Rp 214,96 triliun, perlindungan sosial baru 67 persen atau Rp 125 triliun dari pagu Rp 186,64 triliun.
Kemudian, program prioritas 57,7 persen atau Rp 68 triliun dari pagu Rp 117,94 triliun, sedangkan kluster insentif usaha sudah 96,7 atau Rp 60,73 triliun dari pagu Rp 62,83 triliun.
Advertisement
Bantuan PKL dan Warung
Sementara untuk bantuan PKL dan warung, per 25 Oktober 2021 sudah direalisasikan kepada 706.996 penerima dengan total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 848 miliar dari pagu anggaran Rp 1,2 triliun.
“Bantuan PKL dan warung realisasi per 25 oktober sudah ada 706.996 penerima atau 848 miliar, dan ini adalah 70 persen daripada pagu anggaran. Sehingga dengan demikian serapannya baik dan mereka bukan penerima BPUM. Jadi bantuan ini efektif untuk memberi jaring pengaman untuk mereka yang belum mendapat bantuan,” jelasnya.
Untuk KUR sendiri sudah terealisasi Rp 224 triliun dari pagu anggaran Rp 285 triliun. Dengan demikian, Menko menegaskan alasan Pemerintah melanjutkan program PEN di tahun 2022 lantaran program PEN tahun 2020 dan 2021 berjalan efektif.