Presiden China Xi Jinping hingga Vladimir Putin Tak Bakal Hadir di KTT G20 di Roma

Presiden Xi Jinping dilaporkan tidak akan menghadiri KTT ekonomi terbuka yang diselenggarakan di Roma.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Okt 2021, 07:40 WIB
Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Liputan6.com, Roma - Presiden China Xi Jinping tidak akan menghadiri KTT ekonomi terkemuka Kelompok Dua Puluh (G20) Roma secara langsung.

Dalam KTT G20 tersebut, China akan diwakili oleh menteri luar negerinya sementara Xi Jinping, yang kehadirannya diragukan untuk beberapa waktu, akan bergabung dengan KTT dari jarak jauh, kata salah satu sumber terdekat. Demikian seperti dilaporkan Channel News Asia, Rabu (27/10/2021).

Kremlin mengatakan pekan lalu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berada di Roma untuk menghadiri KTT, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida serta Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador juga mengatakan bahwa mereka tidak akan datang.

Sumber itu mengatakan bahwa ketidakhadiran sejumlah pemimpin tidak akan mengurangi peluang untuk membuat kemajuan yang baik di KTT, yang akan fokus terutama pada perubahan iklim dan pandemi COVID-19.

Pertemuan itu berharap untuk mendapatkan pengakuan dari para pemimpin G20 tentang pentingnya membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, dan komitmen untuk mencapai emisi karbon nol-bersih pada "sekitar pertengahan abad ini".

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Fokus Bahas Isu Iklim

Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan G20 Antalya Summit di Antalya Turki, Minggu,(15/11). Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. (Setpres)

Negara-negara G20 menyumbang 80 persen dari emisi karbon global, dan KTT itu dianggap sebagai batu loncatan penting sebelum KTT iklim COP26 PBB minggu depan di Skotlandia.

G20 juga bertujuan untuk menggarisbawahi bahwa negara-negara kaya harus menghabiskan US$100 miliar per tahun untuk membantu negara-negara miskin beradaptasi dengan perubahan iklim.

Target ini seharusnya tercapai pada tahun 2020, sesuai kesepakatan yang dicapai pada tahun 2009, tetapi belum tercapai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya