Liputan6.com, Jakarta - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) membukukan pendapatan sepanjang periode Januari-September 2021 Rp1,09 triliun.
Realisasi pendapatan itu tumbuh 671,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,1 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut membuat perolehan laba bersih ikut meningkat signifikan.
Bahkan laba bersih naik lebih tinggi sebesar 840,7 persen menjadi Rp 84,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,03 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), beban pokok pendapatan perseroan naik dari Rp 115,87 miliar hingga September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 898,27 miliar. Demikian mengutip dari keterangan tertulis perseroan, ditulis Rabu (27/10/2021).
Laba kotor perseroan melonjak menjadi Rp 188,06 miliar selama sembilan bulan pertama 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,18 miliar. Beban operasional naik menjadi Rp 71,56 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,82 miliar.
Dengan demikian, laba operasi naik 925,87 persen menjadi Rp 116,50 miliar hingga 30 September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,35 miliar.
Dari neraca perusahaan, nilai ekuitas sembilan bulan pertama 2021 juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp508,1 miliar atau naik 84,7 persen dari posisi ekuitas hingga semester I 2021.
Kenaikan tersebut berasal dari realisasi penjualan saham treasury kepada PT Global Dinamika Kencana yang merupakan transaksi awal (uang muka) untuk akuisisi 51 persen PT Oneject Indonesia.
Sementara liabilitas perseroan mengalami penurunan sebesar 44,3 persen dari Rp699,9 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp389,7 miliar hingga September 2021. Penurunan terbesar berasal dari penurunan utang dagang seiring dengan tingginya realisasi penjualan di kuartal III.
Kenaikan ekuitas yang disertai dengan turunnya liabilitas membuat rasio hutang terhadap modal perseroan pun turun di bawah 1x menjadi 0,8x dari posisi sebelumnya di 6M2021 sebesar 2,5x atau posisi FY2020 sebesar 1,2x.
Sementara itu untuk rasio utang berbunga terhadap modal (Interest Bearing Debt) perseroan berada pada level yang sangat rendah di bawah 0,1x.
Secara kuartalan (QoQ) kinerja kuartal III 2021 Itama Ranorayajuga meningkat dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Pendapatan yang diraih perseroan pada kuartal III 2021 (Juli – September) sebesar Rp521,2 miliar mengalami peningkatan sebesar 54,6 persen dibandingkan pendapatan pada kuartal II 2021 sebesar Rp337,0 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Target Kinerja 2021
Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk Pratoto Setno Raharjo menuturkan, performa pendapatan dan laba pada kuartal III 2021 di atas performa kuartal sebelumnya pada kuartal I dan kuartal II.
Begitu juga untuk performa neraca keuangan perseroan, terkhusus kenaikan signifikan pada ekuitas perseroan pasca penjualan saham treasury.
“Per 30 September 2021, ekuitas kami mengalami peningkatan signifikan dan disaat yang sama nilai utang kami turun signifikan, hal ini membuat posisi neraca kami semakin kuat,” ujar dia.
Ia menambahkan, rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,8x, bahkan untuk rasio utang berbunga terhadap ekuitas berada pada level yang sangat rendah dibawah 0,1x. Rasio utang akan kembali turun di akhir tahun seiring dengan realisasi penjualan di kuartal keempat 2021.
"Artinya kami memiliki struktur permodalan yang sangat solid dengan kemampuan leverage yang besar,” tutur Pratoto.
Realisasi performa pada kuartal III 2021, membuat perseroan semakin optimis untuk bisa kembali meraih targetnya di tahun ini. Perseroan menargetkan pendapatan dan laba bersih pada 2021 tumbuh pada kisaran 80 persen-100 persen.
"Insya Allah kami optimis dapat merealisasikan target pendapatan dan laba bersih kami untuk FY2021,” ujar dia.
Ia menambahkan, hal lain yang juga sangat penting pada 2021 menyelesaikan transaksi tahap pertama untuk proses akuisisi PT Oneject Indonesia, sebagai bagian komitmen terhadap rencana transformasi bisnis.
“Performa pertumbuhan yang tinggi, kondisi neraca yang sangat kuat dan realisasi dari akuisisi PT Oneject Indonesia di tahun depan, membuat kami semakin optimis untuk performa kami di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya,” kata Pratoto.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement