4 Hal IPO Mitratel, Berpotensi Cetak Rekor hingga Akuisisi 6 Ribu Tower

Pada Selasa, 26 Oktober 2021, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menggelar paparan publik yang sekaligus menandai dimulainya periode book building.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Okt 2021, 19:04 WIB
Penawaran umum perdana Mitratel, sebagai upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem telekomunikasi untuk digitalisasi. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau dikenal dengan nama Mitratel menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Pada Selasa, 26 Oktober 2021, Mitratel menggelar paparan publik yang sekaligus menandai dimulainya periode book building atau masa penawaran.

Mitratel melepas 25.540.000.000 saham dalam rangka IPO. Jumlah itu setara 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Mitratel tawarkan harga saham antara Rp 775-975 per saham.

Dengan demikian, total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 24,90 triliun. Dalam prospektus Mitratel, dana hasil IPO sekitar 90 persen akan digunakan untuk belanja modal Perseroan. Rinciannya, sekitar 56 persen dari angka tersebut akan digunakan untuk belanja modal anorganik.

Kemudian 44 persen akan dialokasikan untuk belanja modal anorganik. Sisanya 10 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan Perseroan lainnya seperti peningkatan sistem teknologi informasi Perseroan dan penerapan program pengembangan yang berkualitas untuk menara telekomunikasi Perseroan.

Berikut sejumlah hal terkait IPO Mitratel yang dirangkum Rabu (27/10/2021):

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jadi IPO Terbesar Anak BUMN dalam Dua Dekade

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (Dok: tangkapan layar/Pipit R)

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko, megatakan IPO Mitratel menjadi IPO terbesar yang dilakukan perusahaan BUMN selama dua dekade terakhir.

"IPO Mitratel merupakan IPO terbesar anak usaha BUMN dalam dua dekade terakhir. Apresiasi juga saya berikan untuk Mitratel yang sukses menjadi perusahaan tower telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan kepemilikan yang memiliki 28.000 tower," kata Tiko.


Berpotensi Cetak Rekor

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Mitratel menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint bookrunners dan joint global coordinators. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pada 2021, nilai perolehan dana saham yang terbesar adalah penerbitan saham oleh PT Bukalapak Tbk dengan nilai Rp 21,90 triliun.

Saat ini Mitratel sedang gelar IPO dan memasuki tahap book building. Jumlah saham yang ditawarkan perseroan sebanyak 25.540.000.000 saham dengan rentang harga Rp 775-Rp 975 per saham. Berdasarkan jumlah saham dan harga saham Mitratel itu, perkiraan dana yang akan diperoleh antara Rp 19,79 triliun-Rp 24,90 triliun.

"Dengan mempertimbangkan angka-angka tersebut, dan apabila proses penawaran umum saham Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak,” kata dia.


Lebih Agresif untuk Menarik Investor

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersiap mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri BUMN Erick Thohir berharap IPO Mitratel mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Mitratel, Telkom Group, BUMN dan juga negara.

Erick menambahkan, debut Mitratel diharapkan dapat menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja.

"Mitratel juga diharapkan menjadi perusahaan yang independen dan menjadi kebanggaan nasional dengan tata kelola yang transparan, meningkatkan kapasitas finansial serta fleksibilitas untuk lebih agresif dalam mengejar peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan," ujar dia.


Rencanakan Akuisisi 6.000 Tower

Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (tengah) bersama jajaran Direksi berbincang usai penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel sebanyak 29,85% saham kepada publik di Jakarta, Selasa (26/10/2021) (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Mitratel berencana menambah 6.000 tower usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, Mitratel telah memiliki lebih dari 28 ribu tower atau menara. Dengan target penambahan tersebut, Mitratel akan memiliki lebih dari 34 ribu menara.

"Target kita, perkiraan untuk tower yang kita akuisisi itu sekitar 6.000 tower, dan capex yang kita siapkan most likely akan berasal dari hasil IPO," kata Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya