Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus meminta kepada seluruh BUMN agar lebih terbuka dan informatif terhadap publik. Pasalnya, dari 38 BUMN, baru sedikit diantaranya yang dinilai sudah masuk dalam kategori informatif.
"Saya minta semua BUMN semakin terbuka kepada publik, karena keterbukaan informasi bagian dari GCG (Good Corporate Governance)," kata Erick Thohir dalam pesan tertulis yang dikeluarkan Komisi Informasi Publik, Rabu (27/10/2021).
Merujuk data yang dikeluarkan Komisi Informasi Publik, dari sekian banyak BUMN, baru 6 perusahaan diantaranya yang mendapat predikat hijau atau Informatif. Mereka adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT LEN Industri (Persero), Perum Jasa Tirta II, PT Pertamina (Persero), dan PT Angkasa Pura I (Persero).
Sementara 15 BUMN lainnya masuk dalam kategori kuning atau Menuju Informatif. Beberapa diantaranya yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN, PT Pegadaian (Persero), PT Jasa Marga (Persero), hingga PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Sebagai catatan, terjadi perubahan signifikan pada sejumlah BUMN dalam hal keterbukaan informasi. Seperti dialami PT TWC (Persero), yang pada 2019 dan 2020 mendapat predikat merah (Tidak Informatif), namun di tahun ini justru bisa langsung naik menuju kategori kuning atau Menuju Informatif.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Taspen Turun Level
Sebaliknya, PT Taspen (Persero) yang pada 2019 dan 2020 lalu tergolong sebagai perusahaan pelat merah berpredikat Informatif, tapi di tahun ini justru turun level ke peringkat Menuju Informatif.
Di sisi lain, terdapat 17 perusahaan BUMN yang masih berstatus oranye atau Cukup Informatif. Beberapa diantaranya seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bio Farma (Persero), Airnav, Perum Damri, Perum Perhutani, hingga PT Pindad (Persero).
Advertisement