Liputan6.com, Jakarta - Memotret lansekap atau bentang alam bukanlah hal mudah. Tak cukup menghasilkan foto keren, seorang fotografer juga ditantang untuk dapat memberikan hasil yang senatural mungkin.
Fotografer bahkan harus bisa membuat orang yang melihatnya bisa merasakan seolah-olah hadir atau berada pada lokasi yang ada dalam foto.
Martha Suherman yang dikenal sebagai fotografer landscape mengatakan untuk menghasilkan bidikan mengagumkan perlu pengalaman bertahun-tahun, perangkat fotografi yang tepat, dan dukungan alam.
Bicara soal perangkat, perempuan yang pernah menjadi ambassador Capture One Pro dan fotografer Indonesia Next Top Model Session 1 Underwater Photography ini menilai tak masalah jika memotret lansekap dengan kamera smartphone.
Baca Juga
Advertisement
Pasalnya, fotografi ponsel telah menjadi tren yang tak terelakkan. Tidak sedikit juga brand yang bekerja sama dengannya untuk membagikan tips dan trik fotografi ponsel.
”Sangat mungkin untuk dilakukan (foto lansekap dengan kamera smartphone). Hanya saja kita harus mengenal beberapa fitur manual yang disediakan di dalam ponsel dan adakalanya kita harus menambahkan aplikasi tambahan untuk memaksimalkannya, karena untuk fotografi landscape khususnya untuk bermain shutter speed lambat memang harus diatur di dalam aplikasi tersebut," ujar Martha melalui keterangannya, Kamis (28/10/2021).
Terlebih, kata dia, pengguna kamera smartphone wajib berkenalan dengan teori triangle exposure yang menjadi dasar dalam fotografi sehingga bisa paham fungsi pengaturan dalam kamera.
Lebih lengkapnya, berikut lima tips menghasilkan foto lansekap ciamik dan mengagumkan ala Martha Suherman.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Menentukan lokasi
Martha menuturkan hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan. Salah satunya adalah menentukan lokasi yang akan didatangi.
Dari situ, bisa dicari lebih dulu objek yang ingin difoto sehingga rencana angle pemotretan bisa terbayang dengan jelas.
2. Cek cuaca dan sinar matahari
Selain menentukan lokasi, dirinya juga selalu mencari bulan yang tepat untuk mendapatkan foto yang diinginkan. Hal ini sangat berkaitan erat dengan cuaca yang sedang terjadi di lokasi tujuan.
"Di Indonesia pastinya hanya musim hujan dan panas, tapi untuk destinasi internasional, saya harus tau kapan terbaik untuk musim semi, gugur, panas dan juga salju," ujar Martha.
Advertisement
3. Membuat itinerary
Dia menambahkan, kita juga harus menyusun rencana berapa hari akan berada di tempat yang akan kita datangi. Apakah bagus di saat sunrise atau sunset, atau siang hari.
"Dilanjutkan dengan membuat perencanaan tentang penginapan, akomodasi, dan biaya yang dibutuhkan di sana serta guide local yang akan membantu kita di lokasi tersebut," ucapnya.
4. Perangkat yang tepat
Martha mengakui, saat masih kuliah, dia kerap meminjam kamera Nikon F-801 milih ayahnya. Namun kini dia biasa membawa kamera Nikon Z7II dan Nikon Z50 dengan setting-an lensa 14-24mm, 24-120mm dan lensa fix 50mm. Tak lupa satu set filter dan juga satu buah tripod untuk peralatan yang biasanya dibawa saat berlibur bersama keluarga.
Namun, di dalam perjalanan dinas atau perjalanan untuk mencari stock foto tertentu, pastinya akan membawa lensa yang lebih banyak.
”Biasanya selain lensa yang tadi saya sebutkan, saya juga membawa lensa tele seperti 70-200mm, 35mm, 85mm, lensa Perspective Control 19mm, dan juga lampu flash tambahan beserta triggernya. Dan untuk filter dan tripod itu sifatnya multak selalu dibawa,” kata Martha, yang menjadi Nikon Indonesia Official Photographer selama enam tahun.
Advertisement
5. Pengaturan kamera
Pengaturan kamera untuk foto landscape sebenarnya tidak sulit, cukup dengan aperture 8-16, dan ISO serendah mungkin.
Shutter speed akan menyesuaikan tergantung dengan hasil foto yang kita ingin buat dan pastinya alat bantuan seperti tripod dan cable release adalah kebutuhan multak.
Infografis: Penurunan Muka Tanah Ancaman Nyata Untuk Jakarta
Advertisement