Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan Kamis (28/10/2021). Hal ini lantaran kurangnya sentimen yang dongkrak IHSG dan kondisi perlambatan ekonomi masih akan terus berdampak terhadap kinerja emiten.
Hal itu disampaikan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya dalam catatannya. Ia menyebutkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan masih terlihat lebih besar dibandingkan kenaikan IHSG.
"Kurangnya sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG serta kondisi perlambatan perekonomian masih akan terus memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten hingga beberapa waktu mendatang,” ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, untuk jangka panjang masih terlihat perbaikan ekonomi akan terjadi dalam tempo cepat dan lambar sehingga dapat kembali mendorong kenaikan IHSG dalam jangka panjang. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.472-6.691 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sedang berada di awal wave (iv) terlebih apabila IHSG belum mampu break resistance di 6.687.
"Kami perkirakan IHSG rawan koreksi ke rentang area 6.457-6.545,” tutur dia.
Herditya mengatakan, IHSG bergerak di kisaran support 6.572,6.451 dan resistance 6.680,6.690.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Sementara itu, William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Advertisement