Bos Intel Prediksi Kelangkaan Chip Global Bisa Sampai 2023

CEO Intel memprediksi bahwa kelangkaan chip global tidak akan selesai dalam waktu dekat, dan mungkin akan berlangsung hingga 2023

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Okt 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi prosesor, chip, chipset Intel. Kredit: Bruno/Germany via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta CEO Intel Pat Gelsinger memprediksi kelangkaan chip global tampaknya tidak akan usai dalam waktu dekat.

Dalam wawancaranya dengan CNBC, seperti dilansir The Verge, bos Intel tersebut bahkan memperkirakan, kelangkaan chip global akan berlanjut paling tidak sampai tahun 2023.

"Kami dalam kondisi terburuk sekarang; setiap kuartal tahun berikutnya, kami akan membaik secara bertahap, tetapi mereka tidak akan memiliki keseimbangan pasokan-permintaan hingga 2023," kata Gelsinger.

Intel sendiri dilaporkan mengalami penurunan pendapatan sebesar dua persen untuk Client Computing Group yang memproduksi chip desktop dan laptop.

Penurunan ini dipimpin penyusutan lima persen dalam penjualan notebook yang terkait "kendala ekosistem notebook," yang berarti perusahaan laptop tidak memiliki cukup suku cadang untuk digunakan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penurunan Penjualan

ilustrasi komputer (sumber: Pixabay)

Gelsinger menambahkan, bagian dari masalah tidak selalu karena kekurangan chip itu sendiri, melainkan kombinasi berbagai faktor.

"Kami mungkin memiliki CPU, tetapi Anda tidak memiliki LCD, atau Anda tidak memiliki Wi-Fi. Pusat data sangat kesulitan dengan beberapa chip daya dan beberapa chip jaringan atau ethernet," ujarnya.

Beberapa penurunan ini diimbangi oleh tingkat pertumbuhan PC desktop, di mana Intel melihat keuntungan pendapatan 20 persen untuk kategori ini. Namun, ini tidak cukup untuk mengimbangi menurunnya penjualan notebook.

Sebelum pandemi, penjualan PC sudah mengalami jalur yang menurun selama kira-kira satu dekade, dengan bergesernya kerja dan sekolah secara remote, menyebabkan penjualan meningkat lagi.

Tetapi dengan orang-orang yang mulai kembali ke kantor dan belajar tatap muka, pertumbuhan ini sudah mulai melambat di awal tahun 2021, dengan masalah yang diperparah kekurangan komponen baru-baru ini.


BOS AMD Lebih Optimistis

AMD memperkenalkan Ryzen 5000 Series di pasar Indonesia. (Foto: AMD)

Terlepas dari total pendapatan laptop, Intel masih melihat total pendapatan mereka meningkat 5 persen year on year menjadi US$ 18,1 miliar.

Berbeda dengan bos Intel, CEO AMD Lisa Su tampaknya lebih optimistis dalam melihat kelangkaan chip global.

Dalam Code Conference 2021, Su mengatakan meski pasokan akan "lebih ketat" untuk waktu dekat, tetapi "itu akan menjadi lebih baik di tahun 2022" karena kapasitas produksi terus berlanjut.

Sementara Nvidia, di sisi lain, membagikan perkiraan serupa tentang masalah pasokan sepanjang 2022 untuk GPU-nya.

(Dio/Isk)


Infografis Jurus 20-20-20 Tangkal Computer Vision Syndrome Selama WFH

Infografis Jurus 20-20-20 Tangkal Computer Vision Syndrome Selama WFH (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya