Liputan6.com, Jakarta Arsenal tidak hanya berhasil memenangkan duel atas Leeds United pada babak 16 besar Piala Liga Inggris 2021/22. The Gunners juga sukses mewujudkan mimpi fans berkebutuhan khusus mereka.
Terkadang, hubungan ayah dan anak adalah tentang mengabaikan kemustahilan. Perjuangan melewati batas kemampuan diri sendiri dalam mewujudkan mimpi si kecil. Tak peduli seberapa berat tantangan yang harus dilewati. Dan kadang kala, sedikit keberuntungan bisa mengubah segalanya.
Advertisement
Dave, salah seorang pendukung Arsenal tidak kuasa menghindari pergulatan ini saat anaknya yang menderita autisme menyampaikan keinginan untuk menyaksikan langsung laga The Gunners. Dave sadar, keriuhan stadion dan sorak-sorai penonton bukan tempat yang menyenangkan bagi anaknya.
Tapi anaknya merengek memintanya. Ayahnya tentu bimbang dengan situasi yang bakal dihadapi.
"Saya tidak yakin apakah dia bisa pergi karena dia menderita autisme," tulis Dave saat menceritakan kisahnya melalui Twitter @TheresYourDC seperti dilansir dari Metro.co.uk, belum lama ini.
Dengan berbagai pertimbangan, Dave akhirnya memberanikan diri. Dia nekat mengajak anaknya menyaksikan pertandingan Arsenal melawan Leeds United di Emirates Stadium, Selasa lalu. Saat itu, The Gunners tengah berjuang untuk melewati babak 16 besar Piala Liga Inggris 2021/2022.
Mimpi yang Nyaris Berakhir
Di benak Dave, ini akan jadi pengalaman sekali seumur hidup yang tak akan terlupakan oleh anaknya. Namun dia juga sadar, momen itu tidak akan mudah untuk mereka lewati bersama.
Benar saja, tidak butuh waktu lama bagi Dave untuk merasakan 'penderitaan' sang anak.
"Sesaat kami di lapangan, dia berjuang dengan teriakan 50 ribu orang dan akan terasa melelahkan. Di pertengahan babak pertama, saya lihat dia sudah tidak nyaman dan kami terpaksa pergi," tulis Dave.
Mereka berdua lalu meninggalkan tribune penonton dan berniat pulang. Namun rasa kecewa yang menghinggapi Dave dan anaknya tidak bertahan lama. Langkah mereka terhenti saat salah seorang steward wanita yang betugas bertanya kenapa mereka pulang saat pertandingan belum selesai.
"Seandainya saja saya ingat nama steward wanita berambut pirang itu," tulis Dave.
"Dia kemudian menghubungi seseorang dan meminta saya untuk menunggu sebentar. Sesaat kemudian yang saya tahu, kami sudah diarahkan ke level klub," tulis Dave menambahkan.
Advertisement
Happy Ending
Singkat cerita, mereka ternyata diarahkan ke sensory room. Ruangan ini ternyata sengaja dibangun Arsenal di Emirates untuk memfasilitasi mereka berkebutuhan khusus terkait sensorik seperti anak-anak penderita autisme. Di ruangan ini, mereka dilayani oleh steward lain bernama Luke Howard. "
"Mereka punya sensory room yang memungkinkan kami menonton hingga akhir. Pria yang menjalankan ruangan, Luke Howard, sangat luar biasa. Begitu juga semua orang di sana dan dan para pelayan yang membantu mengubah malam itu jadi kenangan yang luar biasa. Terima kasih Arsenal.
Ruangan sensory room milik Arsenal telah berdiri sejak 2017 lalu. Ruangan ini dibangun kedap suara dengan jendela kaca yang mengarah langsung ke lapangan. Dengan desain seperti ini, para penonton dengan gangguan senosrik seperti anak-anak autisme bisa menyaksikan laga tanpa terganggu keriuhan penonton. Ruangan ini menyediakan area yang tenang untuk penggemar dan keluarga mereka.
“Kami sangat senang dapat membantu Anda dan putra Anda tadi malam, Dave. Ini kehormatan bagi kami. Di Arsenal, kami sangat bangga dengan ruang sensorik kami dan Luke sangat senang bertemu dengan kalian!” tulis akun Twitter Arsenal membalas kicauan Dave tentang pengalaman mereka.
Malam yang benar-benar indah buat Dave dan anaknya. Selain bisa menyaksikan pertandingan hingga selesai, Arsenal menyempurnakan mimpi mereka dengan mengukir kemenangan 2-0 atas Leeds.