Salon Muslimah Bertahan Kala Pandemi, Apa Layanan Paling Diminati?

Pelaku usaha salon muslimah berbagi cerita memulai usaha hingga melayani pelanggan setia di kala pandemi Covid-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 28 Okt 2021, 18:01 WIB
Ilustrasi perempuan berhijab. (dok. unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ragam layanan di salon turut melengkapi kebutuhan kecantikan dan tata rambut para kaum Hawa, tak terkecuali para perempuan berhijab. Salon muslimah pun telah banyak bermunculan di berbagai wilayah di Indonesia merespons tingginya minat.

Salah satunya adalah Tsabitah Salon Muslimah yang berlokasi di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Kehadiran salon muslimah ini ternyata berangkat dari pengalaman pribadi pemiliknya, Lia, yang sempat kebingungan mencari salon untuk memotong rambut saat dirinya mulai berhijab.

"Melihat peluangnya bagus dan kebetulan saya berhijab dan mencoba belajar buka salon. Alhamdulillah, animo makin ke sini makin banyak dan banyak yang pakai hijab juga," kata Lia dalam bincang virtual Beauty That Moves Indonesia Forward, Rabu, 27 Oktober 2021.

Selain dapat membaca peluang, Lia menyebut lokasi menjadi salah satu hal penting dalam membuka usaha. Langkah ini didukung pula dengan sumber daya yang berbekal ilmu di industri salon dan tata rambut.

"Kebutuhan wanita berhijab dan yang tidak berhijab tidak jauh beda. Tren rambut dari coloring, smoothing, itu tinggi peminatnya. Butuh banget edukasi dari produk," tambahnya.

Lia menambahkan, pihaknya tidak hanya menerima perempuan berhijab, tetapi seluruh pelanggan perempuan. Mengingat layanan salon muslimah dan salon umum yang dihadirkan juga serupa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bertahan di Masa Pandemi

Ilustrasi salon. Sumber foto: unsplash.com/Guilherme Petri.

Memasuki masa pandemi Covid-19, berbagai sektor turut terdampak dan membuat operasional usaha begitu sulit. Berada di tengah terpaan masa krisis, Lia memilih bertahan, meski sempat tutup sementara.

"Masa pandemi berat, saat awal salon harus tutup. Bukan cuma untuk saya sebagai pemilik salon dan karyawan, customer juga. Salon tutup tapi komunikasi dengan customer tetap berjalan," ungkap Lia.

Ia menjalin komunikasi dengan pelanggan setia dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan pesatnya perkembangan media sosial. "Saya maintain biar komunikasi dengan customer tetap berjalan. Kita arahkan konsultasi virtual," jelasnya.

"Baru kita bantu melalui WhatsApp, pembelian lewat online yang bisa tetap memenuhi kebutuhan customer. Tsabitah Salon dan karyawan kerja sama dengan baik, tetap bertahan melewati masa pandemi dan semoga ke depannya bisa bertahan" tutur Lia.


Ragam Layanan

ilustrasi perempuan hijab/Photo by Mohammed Hassan from Pexels

Lantas, apa saja layanan yang ditawarkan di salon muslimah? "Salon muslimah dan salon umum enggak terlalu banyak beda. Semua service ada, dari cutting, coloring, smoothing, dan hair treatment," kata Lia.

Sebenarnya, salon ini memiliki layanan body and face treatment. Namun selama pandemi Covid-19 sesuai protokol kesehatan dari pemerintah, kedua layanan ini harus dihentikan terlebih dulu.

"Jadi, saat ini untuk face dan body treatment kita vakum dahulu, tunggu situasi lebih aman. Tapi, layanan yang paling banyak di request untuk hair treatment, creambath, hair spa, hair mask sudah juara banget," tutupnya.

Ragam layanan yang disediakan mulai dari gunting cuci blow, cuci kering, cuci blow, cuci blow variasi, hairdo, kreasi hijab seharga dari Rp60 ribu--Rp135 ribu. Sedangkan untuk pewarnaan rambut (Rp400 ribu--Rp1,5 juta) and smoothing (Rp500 ribu--Rp1,5 juta)

Untuk perawatan rambut terdiri atas creambath tradisional, creambath totok apricot, creambath makarizo, hair spa L'Oreal, hair mask Biolage, cool therapy, hair filler (Rp115 ribu--Rp500 ribu). Disediakan pula layanan tambahan dari gunting poni, catok, biofresh treatment, deep treatment pack, dan cool therapy instan (Rp45 ribu--Rp135 ribu).


Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya