Subholding Pertamina Kembali Kapalkan LNG dari Kilang Arun ke Pasar Internasional

Perta Arun Gas ditunjuk secara resmi pada 7 September 2016 sebagai pengelola PLB Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Okt 2021, 14:50 WIB
PT Perta Arun Gas (PAG) melakukan pengapalan LNG dengan tujuan pasar internasional pada Kamis, 28 Oktober 2021. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perta Arun Gas (PAG) selaku anggota Subholding Gas Pertamina berhasil melakukan pengapalan (reloading) LNG dengan tujuan pasar internasional pada Kamis ini. Pengapalan ini merupakan implementasi kerja sama pemanfaatan tanki LNG Hub Kilang Arun yang ditandatangani 10 Agustus 2021.

President Director PT Perta Arun Gas Arif Widodo menyampaikan, sampai saat ini pihaknya telah berhasil melakukan bongkar muat (unloading dan reloading) sejumlah kargo LNG yang dimiliki oleh berbagai pihak.

"Kami berencana mengembangkan bisnis ini dengan memanfaatkan 4 unit tangki LNG berkapasitas total 508 ribu m3 dengan masing-masing tangki berkapasitas 127 ribu m3. Ini menjadi salah satu milestone Perta Arun Gas yang sangat baik dalam memperluas jaringan pasar global dan meningkatkan value perusahaan," ungkapnya, Kamis (28/10/2021).

Masih kata Arif, Perta Arun Gas kembali mencatat kesuksesan pengapalan internasional setelah sebelumnya berhasil melakukan pengapalan kargo LNG perdana ke pasar internasional pada 14-15 Januari 2021.

Perta Arun Gas sendiri sebelumnya ditunjuk secara resmi pada 7 September 2016 sebagai pengelola PLB Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh melalui Keputusan Menteri Keuangan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Waktu Loading Singkat

Perta Arun Gas (PAG), pengelola Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk komoditi LNG melakukan pengapalan kargo LNG Perdana dengan tujuan pasar internasional pada 14-15 Januari 2021.

Lebih lanjut, Arif mengatakan, PAG juga melakukan proses cooling down untuk kapal-kapal LNG yang akan melakukan reloading. Rata-rata proses loading kapal LNG memakan waktu lebih singkat dari maksimum laytime.

"Di sisi lain juga menegaskan komitmen PAG menjadikan pelabuhan khusus yang dapat melayani kebutuhan kapal berstandar Internasional," pungkas Arif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya