Liputan6.com, Desa Prigi - Dunia modifikasi otomotif memang tidak mengenal batas. Bahkan bisa saja modifikasi yang diterapkan menembus batas dan mengubah fungsi utama alat transportasi menjadi pembajak sawah.
Salah satunya oleh para penggiat otomotif dan kelompok tani satu ini. Mereka memodifikasi Toyota Vios biasa digunakan di jalan aspal untuk membajak sawah di Desa Prigi, Trenggalek, Jawa Tengah.
Selain menghemat biaya, cara ini dinilai mampu menarik minat para pemuda untuk ikut bertani. Seakan menepis tanggapan jika bertani tidak keren.
Simak ulasan selengkapnya yang inspiratif berikut ini, seperti dihimpun dari kanal YouTube BAPAK MUSTOFA KEPALA JENGGOT, Selasa (26/10).
Baca Juga
Advertisement
Dinilai Lebih Menguntungkan
Terbesit ide untuk memodifikasi Toyota Vios usai mendengar tetangga yang mengadu traktornya rusak. Ternyata harga traktor dengan kualitas bagus berada di kisaran Rp28 jutaan.
Akhirnya mencoba untuk membuat mobil bekas taksi itu jadi mesin pembajak sawah. Roda besi besar yang ada di traktor dipindah ke roda belakang.
Sementara kaki-kaki mobil depan, mengubah velg dengan beberapa gerigi. Lapisan karet pun telah ditanggalkan semua.
"Sekarang saya bereksperimen membuat traktor pembajak sawah dari mobil Vios. Karena kemarin waktu musim hujan tiba, salah satu traktor tetangga saya itu rusak. Jadi saya suruh lihat belanja online, ternyata harganya 28 juta lebih," kata Mustofa.
Cara ini dinilai lebih menguntungkan. Menurut Mustofa, mobil bekas taksi berada di kisaran Rp25 jutaan. Nanti petani bisa dapat mobil untuk pergi sehari-hari dengan fasilitas AC dan radio, serta alat pembajak sawah.
"Saya pikir-pikir kok lebih mahalan traktor asli daripada mobil. Padahal mobil bekas taksi kayak Vios gitu tahun 2008-2009 cuma 30 jutaan. Tapi kalau 2005 bekas taksi 25 jutaan. Bisa dapat AC, dengarin radio," sambungnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Biaya
Biaya untuk modifikasi mobil tak disebutkan secara rinci. Namun menurutnya masih dalam harga wajar dan terjangkau.
Eksperimen mobil bekas taksi itu menjadi kian menarik. Sembari membajak sawah, petani bisa duduk santai di dalam. Hal ini dianggap memberi nilai lebih terhadap dunia pertanian di mata anak muda kekinian.
"Siapa tahu dengan adanya traktor kayak begini, anak-anak muda jadi suka ke sawah. Sekarang kan petani-petani itu yang anak muda jarang. Mungkin bertani enggak menarik bagi mereka," ujar Mustofa.
Lantaran masih eksperimen tahap pertama, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi supaya bisa membajak sempurna.
"Eksperimen yang pertama ini belum sempurna di roda depannya itu," terang Mustofa.
Saat dijajal di kontur tanah, mobil bisa berjalan dengan lancar. Tapi ketika masuk di medan lumpur, bagian depan selip dan amblas. Sehingga harus menemukan formula baru yang tepat
"Kurang miring, jadi terlalu nancap ke tanah. Jadi kalau di sawah yang terlalu berlumpur sulit. Kalau yang nyemek airnya masih enak. Jadi ini ban depan mau diperbaiki seperti ban belakang," pungkasnya.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement