Ada Penampakan Dinosaurus di Markas PBB

Dinosaurus ini meminta agar umat manusia tidak membuat kebijakan yang membawa kepunahan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Okt 2021, 20:44 WIB
Dinosaurus di markas PBB juga meminta agar pemerintah tak fokus pada subsidi BBM. Dok: UNDP

Liputan6.com, New York City - Dinosaurus muncul di markas PBB untuk menegur manusia tentang bencana iklim yang terjadi. Makhluk itu mengkritik subsidi bahan bakar fosil dan potensi kepunahan manusia. 

"Punah adalah sesuatu yang buruk, dan kalian membawa diri kalian pada kepunahan," ucap dinosaurus itu dalam video UNDP, dikutip Kamis (28/10/2021). 

UNDP adalah badan badan PBB yang aktif di bidang penumpasan kemiskinan dan mempromosikan ekonomi berkelanjutan

Dinosaurus itu juga mengkritik subsidi bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Ia berkata uang untuk subsidi bisa digunakan untuk program-program lain untuk menolong masyarakat yang kesulitan mengakses kebutuhan pokok. 

"Kalian sedang menuju bencana iklim, tetapi para pemerintah mengeluarkan ratusan miliar dolar uang masyarakat untuk subsidi bahan bakar fosil," ujar dinosaurus itu sembari menampilkan dampak kerusakan lingkungan.

"Bayangkan mengeluarkan ratusan miliar dolar per tahun untuk mensubsidi meteor raksasa. Itulah yang sekarang kalian lakukan," kata makhluk prasejarah CGI itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Don't Choose Extintion

Dinosaurus di markas PBB meminta manusia agar jangan punah. Dok: United Nations Development Programme (UNDP)

Dinosaurus itu menutup pesannya agar manusia tidak memilih kepunahan (Don't Choose Extinction).

"Selamatkan spesies kalian sebelum terlalu terlambat," ujar dinosaurus itu. 

Video dinosaurus itu juga dibagikan oleh akun Twitter resmi PBB. Kemunculan video itu bertepatan menjelang ajang iklim COP26 di Glasgow. 

COP26 akan mengundang pemimpin berbagai negara, termasuk Presiden Jokowi, untuk membahas isu-isu iklim terkini. Salah satu yang sedang ramai dibahas adalah ambisi untuk emisi nol karbon pada 2050. 

Presiden Jokowi memasang target pada 2060, tetapi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengajak Jokowi agar memajukan target menjadi 2050. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya