Liputan6.com, Jakarta - PLN UID Jakarta Raya menyiagakan 2.356 personel yang siap melakukan pengamanan kelistrikan menghadapi musim hujan. PLN UID Jakarta Raya melakukan beberapa upaya dalam menghadapi musim penghujan.
Upaya tersebut antara lain pemeliharaan terhadap gardu distribusi listrik pemasok rumah pompa di tempat-tempat penting, meninggikan gardu distribusi listrik di daerah rawan banjir, serta melakukan inspeksi dan pemeliharaan terhadap kabel serta tiang listrik tegangan rendah.
Apabila terjadi anomali, akan segera dilakukan perbaikan. Perlengkapan pendukung seperti perahu karet dan genset juga telah disiapkan.
PLN UID Jakarta Raya juga melengkapi beberapa rumah pompa dengan Automatic Change Over (ACO) sehingga apabila pasokan utama ke rumah pompa mengalami gangguan, maka pasokan listriknya akan otomatis berpindah ke pasokan cadangan sehingga rumah pompa akan tetap bisa beroperasi sebagaimana mestinya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan, keselamatan jiwa manusia adalah hal yang paling utama. Oleh karena itu saat hujan lebat dan mengakibatkan bajir, maka listrik terpaksa dipadamkan sementara.
Bahaya yang bisa terjadi yaitu tersengat aliran listrik karena air merupakan salah satu konduktor listrik yang bisa mengalirkan aliran listrik ke tubuh manusia. "Beberapa kondisi yang menyebabkan PLN terpaksa memadamkan listrik yaitu rumah warga kebanjiran, asset PLN kebanjiran, atau rumah warga dan asset PLN kebanjiran," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).
Doddy mengatakan bahwa hal pertama yang harus dilakukan masyarakat saat banjir untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik yaitu mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter. Selanjutnya cabut seluruh peralatan listrik yang masih menancap dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.
Masyarakat bisa menghubungi PLN melalui alikasi PLN Mobile, Contact Center 123, atau datang langsung ke kantor wilayah terdekat untuk meminta petugas memadamkan aliran litrik di wilayah tersebut melalui gardu distribusi.
Setelah banjir surut, masyarakat bisa membersihkan rumah, peralatan eletronik, termasuk instalasi listrik sampai kering. Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi listrik PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik. Penyalaan listrik kembali pascabanjir akan dilakukan dengan didahului oleh penandatanganan berita acara disaksikan oleh Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat.
"Kami juga menghimbau apabila datang hujan, jangan berteduh di dekat istalasi kelistrikan seperti tiang listrik, gardu listrik, maupun tiang lampu penerangan jalan untuk menghindari bahaya tersengat arus listrik," ungkap Doddy.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inspeksi
Masyarakat juga perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots yang kedap air apabila melewati genangan air untuk menghindari risiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupin arus listrik bocor.
"Arus listrik bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel PLN dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak berijin di tiang PLN. Selain itu masyarakat yang mengambil listrik langsung dari tiang juga sangat berbahaya karena kabelnya tidak standar dan sangat berpotensi menimbulkan arus bocor, lalu tiangnya bisa bertegangan listrik dan kalo banjir itu air di sekitarnya bisa ada aliran listriknya, sangat berbahaya," tegas Doddy.
Secara rutin PLN telah melakukan inspeksi terhadap tiang-tiang dan kabel untuk memastikan penyaluran energi listrik ke masyarakat dalam kondisi normal dan aman. Masyarakat bisa melaporkan ke PLN apabila menjumpai tiang dan kabel listrik yang membahayakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs resminya menginformasikan peringatan dini untuk wilayah DKI Jakarta yang berpotensi hujan disertai kilat/petir pada tanggal 28-30 Oktober 2021. Hal ini perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh semua lapisan masyarakat dengan melakukan berbagai macam persiapan.
Advertisement