Liputan6.com, Jakarta Peringatan ulang tahun Kementerian Komunikasi dan Informatika ke-20 tahun memang telah berlalu sejak September lalu. Namun, Acara Syukur dan Refleksi 20 Tahun Kominfo yang digelar di Lapangan Anantakupa Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Selasa (28/9) itu meninggalkan cerita menarik.
Sejumlah Mantan Menteri Kominfo sebelum Johnny G. Plate, turut hadir dalam acara syukuran dan menyampaikan beberapa hal menarik terkait transformasi Kominfo di setiap periode kepemimpinan yang berbeda. Sejak Kementerian Komunikasi dan Informatika resmi hadir tahun 2001 lalu, tercatat ada 6 menteri yang menjabat. Syamsul Muarif (almarhum), Sofyan Djalil, Muhammad Nuh, Tifatul Sembiring, dan Rudiantara dan saat ini dipimpin Johnny G. Plate.
Advertisement
Pembangunan SDM Jadi Fokus di Era Sofyan Djalil
Menteri Kominfo periode 2004 – 2007 Sofyan Djalil menyatakan di era kepemimpinannya fokus dalam pembangunan SDM, di mana salah satu rekam jejaknya saat melakukan penataan dan tender frekuensi yang menghasilkan pendanaan, Menteri Sofyan Djalil fokus menyampaikan kepada Menteri Keuangan kala itu untuk menyiapkan dukungan mengirimkan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 200 orang setiap tahunnya kuliah di luar negeri.
“Bu Ani (Menteri Keuangan) juga punya visi yang sama dalam rangka mendidik generasi muda, akhirnya dialokasikan,” ujarnya.
Menurut Menteri Sofyan Djalil, pemerintah dituntut untuk mencari generasi penerus bangsa yang potensial dan memiliki keinginan untuk maju.
“Makanya waktu itu, pokoknya siapa saja yang bisa sekolah dan diterima di universitas terbaik kita biayain, gak peduli apakah orang Kominfo atau bukan,” jelasnya.
M. Nuh Sebut Kominfo Sebagai Jembatan Antara Masyarakat dan Pemerintah
Sementara itu, Menteri Kominfo periode 2007 – 2009 M. Nuh memberikan pandangan mengenai peran Kementerian Kominfo yang telah memasuki usia 20 tahun. Menurutnya, lembaga negara yang kini dipimpin Menkominfo Johnny G. Plate ini harus menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
“Kominfo punya peran sebagai jembatan itu, kalau sebagai jembatan maka dimana-mana ujungnya di dua bela pihak, kalau hanya satu titik tidak bisa dijembatani. Oleh karena itu, kalau saya boleh memberikan pandangan, perkuatlah dua titik masing-masing, baik titik dari sisi pemerintah tentunya, tapi juga titik yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Menurut Menteri M. Nuh, memperkuat sisi pemerintah dan masyarakat menjadi penting saat ini, mengingat setiap persoalan akan muncul jika tidak terhubung atau disconnect.
“Kominfo bisa memperkuat jembatan antara kementerian sendiri di antara pemerintahan, juga jembatan dengan masyarakat, karena ujung-ujungnya ke negara. Kalau negara kan kumpulan dari pemerintah dan masyarakat, demikian juga dengan pilar-pilar yang lain,” jelasnya
Menteri M. Nuh menjelaskan Kementerian Kominfo sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat tidak cukup hanya satu arah, melainkan dua arah di mana satu sisi diambil dan sisi lainnya dikasih.
“Pada saat mengambil atau mengasih, yang paling mahal temperaturnya harus dijaga. Sehingga Kominfo menjadi penyejuk di saat panas dan menjadi penghangat di saat dingin. Kalau itu bisa kita lakukan, maka tenang,” tandasnya.
Advertisement
Rudiantara Apresiasi Pembangunan Infrastruktur di Era Johnny G. Plate
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kominfo Rudiantara periode 2014 – 2019 menyatakan, Kementerian Kominfo di era kepemimpinan Menteri Johnny G. Plate lebih banyak dan lebih luas dalam membangun infrastruktur. Selain itu, dinamika di dunia teknologi informasi dan komunikasi dinilai terus berkembang.
Menteri Rudiantara menyontohkan ekosistem NDA (Network, Device, dan Apps), di mana dari sisi network dilihat dari sisi operator seluler di Indonesia pendapatannya dalam setahun sekitar Rp200 triliun. Demikian juga dengan device seperti ponsel dan tablet berkisar Rp80 triliun dalam setahun.
“Tapi kalau kita bicara apps (aplikasi/platform), platforme-commerce saja seperti Bukalapak, Tokopedia atau Shopee, satu bulan satu miliar. Jadi sudah jauh lebih besar ekosistem yang ketiga ini yang berbasis apps dibanding ekosistem network dan device-nya,” ujarnya.
Menteri Rudiantara mengapresiasi upaya pemerintah lewat arahan Presiden Joko Widodo yang meminta untuk menjadikan 25 unicorn di Indonesia. Upaya tersebut menurutnya merupakan komitmen pemerintah dalam memfasilitasi ekosistem.
Jadi itu kesan saya, saya ucapkan selamat dua tahun ini lebih banyak yang dibangun, lebih luas yang dibangun dari sisi infrastrukturnya,” imbuhnya.
Kominfo Dorong Transformasi Digital
Sebagai leading sector transformasi digital, Menkominfo Johnny G. Plate mengungkapkan pihaknya terus mendorong implementasi major project transformasi digital, sembari meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan digital di seluruh penjuru Indonesia.
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo melakukan akselerasi transformasi digital, dengan mengacu pada lima arahan strategis Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada Agustus 2020 lalu.
“Yakni pertama, mempercepat perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, kedua, menyiapkan peta jalan atau roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, ketiga mempercepat integrasi pusat data nasional, keempat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) talenta-talenta digital yang kompeten, dan kelima menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital,” ujarnya.
Menteri Johnny menjelaskan untuk menjalankan lima arahan tersebut, Kementerian Kominfo telah merancang Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024, yang meliputi pembangunan digital di empat sektor strategis.
“Yang pertama infrastruktur digital, yang kedua ekonomi digital, yang ketiga pemerintah digital, dan keempat masyarakat Digital. Keempat sektor strategis itu adalah sektor-sektor yang saat ini menjadi kebutuhan masyarakat, sektor-sektor yang harus kita lakukan dan harus kita laksanakan,” jelasnya.
(*)
Advertisement