Pendapatan Acset Sentuh Rp 1,08 Triliun hingga Kuartal III 2021

Hingga akhir kuartal III 2021, perolehan kontrak baru Acset mencapai sebesar Rp369,92 miliar, yang terdiri dari proyek bidang fondasi, infrastruktur dan struktur.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2021, 23:55 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi PT Acset Indonusa Tbk (Acset) ( ACST) meningkatkan pendapatannya sebesar 12,5 persen menjadi Rp 1,08 triliun hingga akhir kuartal III 2021 ini. Perseroan membukukan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 960,73 miliar.

Hal tersebut disampaikan perseroan melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com. Acset Indonusa terus telah melakukan perbaikan pada beban dan biaya keuangan, sehingga perseroan mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 49 persen dari Rp753,38miliar menjadi Rp385,82miliar.

Penurunan rugi bersih ini membuat rugi bersih per saham perseroan menjadi lebih kecil, yaitu rugi sebesar Rp 60 per saham, dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan rugi bersih per saham sebesar Rp 753,38 per saham.

Hingga akhir kuartal III 2021, perolehan kontrak baru Acset mencapai sebesar Rp369,92miliar, yang terdiri dari proyek bidang fondasi, infrastruktur dan struktur.

Beberapa di antara kontrak barunya adalah pekerjaan bidang fondasidi JPO Stasiun LRT Kuningan dan Shore Protection PLTU Batang. Seluruh proyek fondasi dikerjakan oleh anak usaha Acset yakni PT Acset Pondasi Indonusa. 

Pada bidang infrastruktur, Acset mendapatkanpekerjaan di Scrap Fill & Overlay (SFO). Sementara itu, pada bidang struktur, Acset mendapatkan kontrakbaru di pekerjaan Apartemen Cleon Park Garden City. 

"Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan periode ini didominasi oleh sektorinfrastruktur sebesar 51,4 persen, konstruksi sebesar 37,6 persen, fondasi sebesar 7,0 persen dan sektor lainnya sebesar4,0 persen. Sektor lainnya menggambarkan aktivitas perdagangan dan jasa sewa yang dilakukan oleh anakusaha," kata Corporate Secretary & Investor RelationsMaria Cesilia Hapsari.  

Hingga kuartal III 2021, Acset telah menyelesaikan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan EfekTerlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 27 Agustus 2021.

Perseroan sebelumnya telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada 18 Agustus 2021.

Total perolehan dana dalam aksi korporasi senilai Rp1,5 triliun dan telah digunakan Perseroan untuk memperbaiki dan memperkuat struktur permodalan Perusahaan dalam menyongsong kontrak – kontrak baru ke depan. 

"Di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi, Acset terus berkomitmen melakukanperbaikan kinerja, baik dari operational excellence, efisiensi biaya, juga inisiatif-inisiatif digitalisasi yang diharapkan dapat menciptakan infrastruktur sistem yang lebih andal bagi kegiatan operasional yang mampu mendukung pertumbuhan perseroan," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham ACST

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 Oktober 2021, saham ACST turun 2,34 persen ke posisi Rp 250 per saham. Saham ACST dibuka stagnan Rp 256 per saham.

Saham ACST berada di level tertinggi Rp 262 dan terendah Rp 248 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.656 kali dengan volume perdagangan 181.452. Nilai transaksi harian saham Rp 4,6 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya