Harga Minyak Turun Sentuh Level Terendah dalam 2 Bulan

Penurunan harga minyak terjadi setelah Iran mengatakan akan melakukan pembicaraan mengenai program nuklir pada akhir November.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Okt 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi tambang migas. Harga minyak mentah Brent turun 26 sen atau 0,3 persen ke level USD 84,32 per barel (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun 1 persen ke level terendah dalam dua pekan pada perdagangan Kamis. Penurunan harga minyak ini setelah Iran mengatakan akan melakukan pembicaraan mengenai program nuklir pada akhir November.

Selain ituk penurunan harga minyak juga karena peningkatnya persediaan minyak mentah AS.

Mengutip CNBC, Jumat (29/10/2021), harga minyak mentah Brent turun 26 sen atau 0,3 persen ke level USD 84,32 per barel, setelah mencapai level terendah dua minggu di USD 82,32 per barel di awal sesi dan jatuh 2,1 persen pada hari Rabu.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 15 sen atau 0,18 persen ke level USD 82,81 per barel, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dua minggu di USD 80,58 per barel.

Harga minyak ini turun 2,4 persen pada hari Rabu setelah data mingguan menunjukkan stok minyak mentah AS tumbuh lebih dari yang diharapkan.

Negosiator nuklir Iran Ali Bagheri Kani pada hari Rabu mengatakan bahwa pembicaraan Iran dengan enam kekuatan dunia untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 akan dilanjutkan pada akhir November.

Kesepakatan ini dapat membuka jalan untuk mencabut sanksi keras yang dijatuhkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump terhadap ekspor minyak Iran pada akhir 2018.

"Pasar bereaksi terhadap berita utama ini, tetapi mungkin kecewa dengan berapa banyak minyak yang sebenarnya kembali," kata analis senior Price Futures Group Chicago, Phil Flynn.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Stok AS

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Departemen Energi AS mengatakan bahwa stok minyak mentah AS naik 4,3 juta barel pekan lalu. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat perkiraan kenaikan 1,9 juta barel oleh para analis.

Hal ini karena lonjakan besar dalam impor bersih minyak mentah sementara pemrosesan kilang tetap lamban, analis Citi Research mengatakan dalam sebuah catatan.

Namun stok bensin turun 2 juta barel ke level terendah dalam hampir empat tahun, bahkan ketika konsumen AS bersaing dengan kenaikan harga pompa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya