Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menjadi satu-satunya pimpinan lembaga antirasuah yang tak ikut dalam rapat kerja pimpinan dan pejabat struktural di DI Yogyakarta. Nawawi mengaku tak mempersoalkan ketidakhadiran dirinya di Yogyakarta.
"Enggak apa-apa tidak ikut. Saya pikir sebaiknya tetap ada yang standby di kantor. Dan juga memang kemarin saya tidak terlalu fit," ujar Nawawi, Jumat (29/10/2021).
Advertisement
Diketahui, pimpinan KPK menggelar rapat kerja (raker) di Hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta pada 27 Oktober 2021 hingga 29 Oktober 2021. Raker di Yogyakarta ini mendapat kritikan dan berbagai kalangan masyarakat.
Raker di Yogyakarta dianggap hanya pemborosan anggaran. Sebab, KPK dinilai sudah memiliki ruangan dan gedung yang memadai untuk menggelar raker.
Sekretaris Jenderal KPK Cahya H. Harefa mengatakan, rapat kerja dilakukan dalam rangka harmonisasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK sesuai UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"KPK mengadakan rapat intensif yang melibatkan pimpinan dan jajaran pejabat struktural guna finalisasi rumusan penyesuaian aturan dan struktur organisasi KPK sesuai kedudukan barunya," ujar Cahya dalam keterangan tertulisnya, Kamis 28 Oktober 2021.
Cahya menyebut rapat di Yogyakarta ini sudah diagendakan sejak lama. Proses perencanaan anggaran dan rancangan pelaksanaannya juga sudah digelar sejak lama namun terkendala pandemi Covid-19.
"Pelibatan pimpinan dan para pejabat struktural ini juga penting untuk menyelaraskan seluruh program kerja KPK, membangun kerja sama antar-tim dan unit kerja, yang pada akhirnya bisa menguatkan kinerja kelembagaan," kata dia.
Rapat di Hotel Menuai Polemik
Advertisement