Archi Indonesia Catat Laba Bersih Turun 30,98 Persen hingga September 2021

PT Archi Indonesia Tbk membukukan pendapatan USD 236,51 juta atau sekitar Rp 3,35 triliun hingga September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Okt 2021, 13:34 WIB
Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatat penurunan kinerja keuangan hingga September 201. Hal ini ditunjukkan dari penurunan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2021.

PT Archi Indonesia Tbk membukukan pendapatan USD 236,51 juta atau sekitar Rp 3,35 triliun (asumsi kurs Rp 14.170 per dolar AS) hingga September 2021. Realisasi pendapatan Archi Indonesia turun 14 persen  dari periode sama tahun sebelumnya USD 275,3 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.

Pendapatan tersebut turun lantaran volume penjualan emas yang lebih rendah menjadi 127,8 kilo ons. Beban pokok penjualan naik dari USD 111,94 juta hingga September 2020 menjadi USD 134,08 juta hingga September 2021.

Dengan demikian, laba bruto turun 37,30 persen menjadi USD 102,42 juta hingga 30 September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 163,38 juta.

Archi Indonesiamembukukan laba usaha USD 102,68 juta hingga kuartal III 2021. Realisasi laba usaha itu turun 31,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 150,29 juta.

PT Archi Indonesia Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 30,98 persen menjadi USD 57,29 juta atau sekitar Rp 811,87 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 83,07 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun.

EBITDA Archi pada periode sembilan bulan pertama 2021 sebesar USD 123,8 juta. Realisasi EBITDA turun 26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu USD 167,7 juta. Penurunan ini disebabkan kenaikan total biaya penambangan akibat dari kenaikan sementara rasio pengupasan tanah. Hal ini akibat dari pembukaan Plt Araren tahap 5.

Pada periode periode ini, biaya penambangan per unit lebih rendah 16 persen dari USD 3,43 per ton menjadi USD 2,89 per ton didukung dengan implementasi dari kontrak penambangan baru.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Total Liabilitas dan Aset

Pabrik pengolahan emas Toka Tindung PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Perseroan membukukan liabilitas turun menjadi USD 468,25 juta hingga September 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 505,89 juta.

Sementara itu,  ekuitas perseroan naik menjadi USD 213,84 juta hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 94,34 juta. Total aset naik menjadi USD 682,09 juta hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 600,23 juta.

Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 21,38 juta hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 40,19 juta.


Penjelasan Manajemen Archi Indonesia

Pabrik pengolahan emas di Sulawesi Utara milik PT Archi Indonesia Tbk

Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, Kenneth Chricton  menuturkan, hasil kinerja sembilan bulan pertama 2021 dipengaruhi oleh perkembangan dari aktivitas penambangan dan pengupasan tanah di Pit Araren yang memiliki kadar emas tinggi.

“Namun, dengan Pit Araren tahap 5 telah memasuki tahap produksi, kami telah melihat ada peningkatan kadar emas dari bijih emas selama kuartal ketiga,” kata dia dalam keterangan tertulis.

Ia menuturkan, pihaknya berasa dalam posisi sangat baik untuk hadapi kuartal IV 2021. Ini sebagian besar bijih emas yang akan diproses untuk sisa 2021 akan berasal dari Pit Araren berkadar tinggi.

Di sisi eksplorasi, aktivitas pengeboran yang terus berlanjut di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna menghasilkan potongan-potongan berkadar tinggi, namun membutuhkan pengeboran lebih lanjutpada tahun mendatang.

"Tim ekplorasi kami yang berdedikasi telah melakukan ekplorasi Greenfield tahap pertama di dalam area-area yang memiliki prospek tinggi di Koridor Barat. Ini berpotensi akan menambah cadangan emas kami pada tahun-tahun mendatang,” kata dia.

Ia menambahkan, menjelang akhir tahun 2021, perseroan telah menyelesaikan pekerjaan pengembangan kami di Pit Araren. Pada tahap 5 telah memasuki produksi. Dengan kapasitas pabrik pengolahan yang telah dikembangkan serta peningkatan kapasitas armada pertambangan yang lebih besar.

“Kami berkeyakinan untuk dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun mendatang,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Oktober 2021, sesi pertama, saham ARCI naik 0,82 persen ke posisi Rp 615 per saham. Saham ARCI dibuka stagnan Rp 610. Saham ARCI berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 600. Total frekuensi perdagangan 427 kali dengan volume perdagangan 21.147. Nilai transaksi Rp 1,3 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya