Liputan6.com, Jakarta - Pergantian nama perusahaan Facebook menjadi Meta menjadi sorotan. Pasalnya, hal ini dilakukan di tengah berbagai isu Facebook Papers yang menerjang perusahaan tersebut beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui, Facebook yang sekarang sudah berganti nama jadi Meta, dilanda rentetan kritik usai bocornya dokumen internal kepada media, oleh mantan karyawan bernama Frances Haugen.
Advertisement
Sebagian besar kritik yang dialamatkan pada Meta menilai, pergantian nama dari Facebook tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu.
Kelompok pengawas Facebook, The Real Facebook Oversight Board, seperti dikutip dari AP News, Jumat (29/10/2021), menyatakan tidak akan mengganti nama organisasi watchdog mereka.
"Mengganti nama mereka tidak mengubah kenyataan: Facebook menghancurkan demokrasi kita dan merupakan penjaja disinformasi dan kebencian terkemuka di dunia," kata kelompok itu.
Menurut kelompok itu, perubahan nama yang dinilai tidak berarti itu, tak boleh mengalihkan perhatian dari penyelidikan, regulasi, dan pengawasan independen yang diperlukan, yang dibutuhkan untuk meminta pertanggungjawaban Facebook.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bantah Rebranding untuk Hindari Masalah
Kepada The Verge, Zuckerberg sendiri sadar rebranding yang mereka lakukan akan dinilai mencurigakan.
Namun, Zuckerberg membantah apa yang mereka lakukan terkait dengan pemberitaan buruk yang dihadapi perusahaannya akhir-akhir ini, dan menjadi strategi menghindar.
"Tidak ada hubungannya dengan ini. Meski saya pikir beberapa orang mungkin ingin mengaitkannya, saya pikir itu konyol. Jika ada, saya kira ini bukan lingkungan tempat Anda memperkenalkan merek baru," katanya.
Selain itu, Zuckerberg mengaku sudah berpikir tentang rebranding sejak Facebook membeli Instagram dan WhatsApp di 2012 dan 2014. Namun di awal tahun ini, dia sadar sekarang saatnya untuk melakukan perubahan.
Sebelumnya, perusahaan Facebook mengumumkan perubahan nama menjadi Meta. Pengumuman ini dilakukan langsung oleh Mark Zuckerberg dalam ajang tahunan Connect 2021 .
Advertisement
Facebook Ganti Nama Jadi Meta
Meta memastikan tidak ada perbedaan di produk layanannya. Mengutip situs resminya, Jumat (29/10/2021), layanan Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Messenger masih akan tetap sama.
Selain layanan media sosial, Meta juga masih akan membawahi lini produk lainnya, seperti Oculus, Workplace, Portal, dan Novi. Begitu juga struktur organisasi tidak akan ada yang berubah.
Zuckerberg mengatakan, fokus perusahaan nantinya akan beralih ke metaverse (metaverse-first), bukan lagi Facebook. Seiring berjalannya waktu, pengguna layanan Meta tidak perlu lagi memiliki akun Facebook.
Seluruh produk yang dimiliki Meta juga akan berbagi visi baru yaitu untuk membantu menghadirkan metaverse.
Zuckerberg menuturkan, Meta percaya metaverse akan menjadi suksesor dari internet mobile yang memungkinkan seseorang merasakan kehadiran orang lain secara langsung, tanpa memandang jarak di antara mereka.
"Ketika nama baru kami mulai muncul dalam bentuk produk, saya berharap orang-orang di seluruh mengetahui merek Meta dan masa depan yang kami perjuangkan," ujarnya.
(Dio/Ysl)
Infografis Skandal Kebocoran Data Facebook
Advertisement