Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menyebut telah memaafkan mantan Kasatgas Penyidikan Novel Baswedan yang menuduhnya berbohong.
"Atas tuduhan suka berbohong dari Mas Novel kepada saya, saya maafkan dan tidak perlu diperpanjang lagi," ujar Nurul Ghufron dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Semua ini bermula dari kegiatan rapat kerja (raker) yang dilakukan pimpinan KPK di hotel bintang 5 di Yogyakarta pada 27-29 Oktober 2021. Raker dilakukan selama tiga hari dan diakhiri dengan bersepeda santai. Kegiatan itu mendapat kritikan dari berbagai masyarakat termasuk para mantan pegawai.
Salah satu yang mengkritik yakni Novel Baswedan. Menurut Novel, kegiatan itu tak pantas dilakukan lantaran Indonesia masih dilanda pandemi.
Kemudian menanggapi kritik Novel tersebut, Nurul Ghufron menyampaikan bahwa mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah dan dua mantan direktur KPK, yakni Sujanarko dan Giri Suprapdiono pernah mengikuti rapat kerja di hotel bintang 5 bersama pimpinan.
Mendengar pernyataan Ghufron soal Febri, Sujanarko, dan Giri pernah ikut rapat kerja di hotel bintang 5 bersama pimpinan, Novel menyebut pernyataan Ghufron itu bohong.
Disebut berbohong, Ghufron mengaku telah memaafkan Novel dan meminta agar tidak diperpanjang. Menurut Ghufron, pernyataan Novel yang menyebutnya bohong lantaran Novel tak mengetahui atau tak ingat dengan kejadian tersebut.
"Mas Novel saja yang tidak mengetahui atau lupa," kata Ghufron.
Sebut Tak Perlu Menkonfimasi
Menurut Gufron, dua mantan pegawai KPK Giri Suprapdiono dan Sujanarko sudah mengakui bahwa mereka ikut dalam rapat kerja di hotel bintang 5 saat masih menjabat di KPK. Namun Ghufron tak menjelaskan secara rinci terkait rapat bersama Sujanarko dan Giri di hotel bintang 5.
"Mengingat baik Mas Giri dan Pak Sujanarko dalam pemberitaan lain sudah mengakui mengikuti beberapa raker di tahun-tahun sebelumnya, juga di hotel bintang 5, itu saya tak perlu mengklarifikasi, cukup tanya saja kepada Mas Giri dan Pak Sujanarko yang mengikuti kegiatan tersebut," kata Ghufron.
"Kalau saya jelaskan nanti tidak percaya, atau disebut bohong lagi, atau disebut anak-anak lagi setelah sampaikan ketidakkonsistenan kritiknya, dulu ketika dilaksanakan sendiri tidak bersuara, sekarang bersuara," Ghufron menambahkan.
Advertisement